Langsung ke konten utama

Permainan anak perempuan

[caption id="" align="aligncenter" width="284"] Gambar: http://3.bp.blogspot.com[/caption]

Pada masa sekarang kehidupan orang telah berlainan, hampir setiap jengkal kehidupan dipengaruhi oleh mesin dengan dalih memudahkan pekerjaan manusia. Adakah terfikirkan oleh engku, rangkayo, serta encik sekalian serupa apakah kehidupan inyiak-inyiak kita pada masa dahulu?


Masa lampau yang dikatakan oleh orang jauh lebih sehat dari sekarang, karena tiada diracuni oleh bahan kimia tatkala makan. Atau kanak-kanaknya sehat sebab banyak menggerakkan badan, berlainan dengan sekarang yang lebih banyak duduk dan khusyuk dengan permainan di komputer, laptop, ataupun telpon seluler.


Adakah diantara engku, rangkayo, serta encik yang tahu perihal peri kehidupan kanak-kanak pada masa dahulu? Berikut kami sampaikan sebuah tulisan singkat yang dapat mengantar kita untuk mendapat sedikit gambaran tentang masa nan dahulu.




Adapun anak perempuan itu suka sekali membuat permainan; akan meriang-riangan hatinya, maka yang mengajarianak-anak perempuan itu membuat permainan itu, ialah anak-anak perempuan yang lebih besar dari padanya, maka rupa-rupanya kepandaian anak-anak itu turun temurun kepada anak-anak yang kemudian dari padanya. Maka ibu bapa anak itu menyukai pula akan perbuatan anaknya yang demikian itu, supaya anak-anak itu terlalai dari pada ibu bapanya, sementara ibu bapanya mencahari apa-apa yang berguna bagi dirinya.


Maka permainan yang disukai anak-anak itu berbagi-bagi jenisnya, umpamanya: membuat kue dari pada tanah, bertanak-tanak di tempurung membuat anak-anak dan  lain-lain sebagainya.


[Permainan anak Perempuan. Akhir Abad ke-19. Leiden MS. Or., 5996/VRSC 587?), 1r-3r]



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum