Bulan Maulud, masih familiarkah kita di kampung ataupun di rantau dengan istilah tersebut?
Dahulu, dahulu sekali entah kapan tuan. Sibuk orang perempuan[1] di dapur mempersiapkan hidangan yang akan dibawa nanti ke surau. Ya, nanti tuan, orang mengaji di surau memperingati hari kelahiran nabi kita.
Ada kalanya masak sendiri di rumah serta dibawa nanti malam ke surau, ada jua nan memasak bersama di surau. Kesemuanya tergantung permufakatan orang kampung.
Ada nan mengajinya malam 12 Rabiul Awal ada pula nan 12 Rabiul Awal malam, sekali lagi tuan, tergantung permufakatan orang di kampung.
Duhai, alangkah indahnya masa itu. Semua orang di kampung, laki bini, anak-beranak, orang tua dan orang muda berkumpul bercengkrama di dalam surau. Semakin dekat hati itu, semakin rapat pergaulan berkampung. Tahu sebelah menyebelah, tahu mamak dengan kamanakan, tahu apak dengan anak.
Itu dulu tuan, dulu sekali..
Kini..???
Entahlah tuan..
___________________________
Catatan Kaki:
[1] Bermakna kaum perempuan, baik yang masih gadis, menikah, ataupun sudah tua atau lanjut usia.
Komentar
Posting Komentar