Pemilihan Raya tahun ini mengingatkan kita pada pemilihan lima tahun nan silam kecuali pada calon wakil yang berbeda. Sesungguhnya ini merupakan petarungan dua orang, ronde ke-2 mungkin.
Terkenang kami dengan lima tahun nan lalu, walau tidak ada Ijtima' Ulama namun umat Islam - yang beriman - memberikan suaranya pada salah satu calon. Walau dinyatakan kalah namun banyak diantara kita yakin bahwa kitalah pemenang pada masa itu. Hanya karena tidak ingin memeruncing keadaan dan membuat negara ini semakin tenggelam maka diterima semua itu.
Kini, keadaan nan kurang lebih sama berlaku kembali. Namun sesungguhnya tiada sama. Kalau dahulu Umat Islam menjadi satu-satunya pendukung utama serta sebagian kecil Non Muslim, maka kini beberapa pihak tampaknya telah beralih pilihan. Kaum Sekuler, Liberal, Non Muslim, dan bahkan kemungkinan ideologi yang selama ini mengiringi partai merah agaknya beberapa diantara mereka telah bertukar pandangan.
Kini Umat Islam tidak menjadi satu-satunya penyokong utama. Walau Umat Islam merupakan yang terbanyak namun agaknya nan lebih terasa peranannya ialah kubu lain.
Terkenang kami dengan masa perjuangan kemerdekaan dahulu. Penyokong utama kemerdekaan ini ialah Umat Islam, salah seorang Proklamator bahkan pernah berjanji kepada beberapa orang ulama untuk menjadikan negara ini Negara Islam. Namun tanda-tanda itu semakin jauh setelah tujuh kata dalam Piagam Jakarta dihapuskan.
Tatkala negara ini tak kunjung jua menunjukkan tanda-tanda, apalagi Tuan Besar yang duduk di atas singasana sana semakin mesra dengan Komunis maka mulailah terjadi pergolakan di daerah yang dijuluki oleh Pemerintaha Pusat dengan Pemberontakan. Negara Islam Indonesia (NII)/ Darul Islam (DI) yang dipimpin oleh Kartosuwiryo, Daud Bereuh di Aceh, dan PRRI di Sumatera Tengah. Sungguh menarik karena Kartosuwiryo sendiri ialah rekan seperjuangan Tuan Besar sendiri yang akhirnya dihukum mati.
Semoga Sejarah Tak Kembali berulang,
Semoga Islam tak kembali dikhianati,
Semoga Negara tak lagi menempatkan diri berhadapan dengan Islam
Komentar
Posting Komentar