Apakaha tuan tahu apa itu malu?
Kata tuanku nan mengaji di surau, malu itu ialah kulitnya iman. Salah satu contoh pelajaran nan acap diambil oleh para tuanku itu ialah kisah tentang Saidina Ali. Tahukah tuan ceritanya?
Dikisahkan pada saat membangun parit - atas usul dari Salman al Farisi - di sekeliling Kota Madinah yang merupakan salah satu cara yang ditempuh kaum muslimin dalam menghadapi Perang Khandak. Saidina Ali nan ikut bekerja menggali parit mengalami sebuah kejadian tak terduga, gamisnya ditiup angin sehingga tersinkap betisnya yang berakibat sekalian sahabat yang berada di dekatnya dapat melihat betisnya nan tersingkap itu. Seketika malulah Saidina Ali, merah padam mukanya.
Usah bercakap perkara nan satu itu, disaat kita sekalian umat muslim berjuang, berdo'a, dan berharap agar negeri ini segera mendekat pada Syari'at, masih ada diantara anak nagari nan bersikap kebalikan. Berkeras hati dengan pendiriannya dan tak malu mendampakkan pilihannya ke orang kampung. Bahkan bendera dan gambar mereka pasang jua di tengah kampung.
Kata orang baik dan buruk itu akan terus berdampingan. Karena ada nan buruk maka kita tahu dengan nan baik. Semoga saja tidak ada nan meniru apalagi mengekori mereka. Apalah guna jabatan dan aliran dana untuk kampung kalau didapat dari orang nan bersekutu dengan Kaum Penista. Tiada berguna tuan, tak ada berkahnya..
Lamak di awak, matisenlah urang
Itu kini nan berlaku tampaknya
Komentar
Posting Komentar