Langsung ke konten utama

Malu itu mahal

[caption id="" align="aligncenter" width="320"] Gambar: http://idesigniphone.com[/caption]

Apakaha tuan tahu apa itu malu?


Kata tuanku nan mengaji di surau, malu itu ialah kulitnya iman. Salah satu contoh pelajaran nan acap diambil oleh para tuanku itu ialah kisah tentang Saidina Ali. Tahukah tuan ceritanya?


Dikisahkan pada saat membangun parit - atas usul dari Salman al Farisi - di sekeliling Kota Madinah yang merupakan salah satu cara yang ditempuh kaum muslimin dalam menghadapi Perang Khandak. Saidina Ali nan ikut bekerja menggali parit mengalami sebuah kejadian tak terduga, gamisnya ditiup angin sehingga tersinkap betisnya yang berakibat sekalian sahabat yang berada di dekatnya dapat melihat betisnya nan tersingkap itu. Seketika malulah Saidina Ali, merah padam mukanya.


Usah bercakap perkara nan satu itu, disaat kita sekalian umat muslim berjuang, berdo'a, dan berharap agar negeri ini segera mendekat pada Syari'at, masih ada diantara anak nagari nan bersikap kebalikan. Berkeras hati dengan pendiriannya dan tak malu mendampakkan pilihannya ke orang kampung. Bahkan bendera dan gambar mereka pasang jua di tengah kampung.


Kata orang baik dan buruk itu akan terus berdampingan. Karena ada nan buruk maka kita tahu dengan nan baik. Semoga saja tidak ada nan meniru apalagi mengekori mereka. Apalah guna jabatan dan aliran dana untuk kampung kalau didapat dari orang nan bersekutu dengan Kaum Penista. Tiada berguna tuan, tak ada berkahnya..


 

Lamak di awak, matisenlah urang
Itu kini nan berlaku tampaknya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum