Cupak Nan Duo
Dalam konteks Adat Minangkabau, cupak adalah takaran, ukuran, timbangan, atau parameter yang digunakan untuk menyelesaikan semua permasalah yang ada dalam nagari. Pada dasarnya Cupak Adat Minangkabau terdiri dari dua: 1) Cupak Usali, dan 2) Cupak Buatan. Kemudian, Cupak Buatan dikembangkan menjadi dua: 1) Cupak Tiruan, dan 2) Cupak Paiawai.
Cupak Usali adalah takaran, ukuran, timbangan, neraca atau parameter yang merupakan dasar menyelesaikan sengketa antara pihak yang bersengketa yang bersumber kepada Al-Qur’an dan Sunnah Rasullah S.A.W. Umpamanya, seorang hakim dalam menyelesaikan suatu sengketa harus menjatuhkan keputusan yang seadil-adilnya— bakato bana-mahukum adia.
Cupak Buatan adalah takaran, ukuran atau parameter yang dibuat oleh manusia yang pada awalnya oleh Datuak Katumangguangan dan Datuak Parpatiah Nan Sabatang yang telah disepakati dan ditetapkan pada Bai’ah Marapalam. Artinya, Cupak Buatan tidak boleh dan tidak pernah bertentangan dengan Cupak Usali. Umpamanya, dalam menyelesaikan suatu sengketa hakim tidak boleh tebang pilih—Tibo di mato indak dipiciangkan - tibo didado indak dibusuangka - tibo diparuik indak dikampihkan.
Cupak Buatan dapat pula dibagi atas dua:
1) Cupak Tiruan, dan
2) Cupak Piawai
Komentar
Posting Komentar