Langsung ke konten utama

31. Sifat, Fungsi, & Tugas Pemangku Adat: Pendahuluan

PENDAHULUAN


Pangulu yang berasal dari kata “hulu” bermakna bagian tubuh paling atas (kepala), bagian sungai paling atas, pangkal, permulaan, atau awal. Awalan “pa-” dalam Bahasa Minangkabau berfungsi pembentuk makna orang, padanan awal “pe-“ dalam Bahasa Indonesia. Dengan demikian, kata “pangulu” (dari panghulu) bermakna orang yang memegang atau menjadi “hulu”.


Dalam sistem Adat Minangkabau, Pangulu adalah pemimpin tertinggi sesuai dengan hirarkhinya dalam kelompok masyarakat. Dalam sebuah kaum, pimpinan tertinggi adalah Pangulu Kaum; pada tingkat kampuang/ jorong, pemimpin tertinggi adalah Pangulu Kampuang/ Jorong; sedangkan pada tingkat nagari, pemimipin tertinggi adalah Pangulu Pucuak. Namun demikian, otoritas tertingi terhadap anak-kanamakan tetap berada pada Pengulu Kaum—Kamanakan barajo ka mamak-Mamak barajo ka Pangulu-Pangulu barajo ka mufakat-Mufakat barajo ka nan bana-Nan bana tagak sandirinyo.[1] Semua pengulu harus bergelar Datuak, yang dipilih secara musyawarah dan dikukuh secara adat. Pangulu adalah tampuak tangkai dalam suku, nan mahitam-mautiahkan, tibo di biang kamancabiak-tibo di ganting ka mamutuih. Dia adalah Andiko dalam kampuang, kusuik nan kamanyalasaikan-karuah nan kamanjaniahkan.


Karena beratnya amanah yang diemban, seorang Pangulu harus memiliki karakter yang kuat, pengetahuan yang luas dan mendalam dalam adat, agama dan pengetahuan umum, ketauladanan yang teruji ditengah masyarakat, dan integritas yang tinggi terhadap anak kamanakanya. Integritas dalam hal ini adalah keselarasan antara apa yang dipikirkan (pengetahuan), apa yang dikatakan, dan apa yang didilakukan. Seorang Pangulu harus memiliki komitmen yang tinggi untuk memimpin, membina dan membela kaumnya. Dalam petitih adat Minangkabau, seorang Pangulu digambarkan sebagai pohon besar ditengah kampung—Ibaraik kayu gadang ditangah koto:




Tinggi nan tampak jauah,
Dakek jolong basuo
Ureknyo tampek baselo,
Batangnyo tampek basanda
Daunnya tampek balinduang
Tampek balinduang kapanasan
Tampek bataduah kahujanan
Dahannyo tampek bagantuang
Daunnyo rimbun dek adat
Buahnyo kato nan bana
Ka pai tampek batanyo
Ka pulang tampek babarito.



Dengan demikian, Pangulu bukan orang sembarangan; Pengulu harus orang yang memiliki kelebihan diantara laki-laki yang ada dalam  sebuah kaum. Dia bukan seorang yang dipilih berdasarkan suara terbanyak dalam sebuah musyawarah kaum, tapi orang memenuhi kriteria seperti diungkapkan diatas—Tumbuahnyo ditanam-Tingginyo dianjuang-Gadangyo diamba.


Modul ini memuat bahasan tentang karakter, sifat, tugas dan tanggung jawab seorang Pangulu. Karakter Pangulu dalam hal ini terkait goresan dasar yang terdapat sitem otak dan qalbu seorang Pangulu yang mebuatnya berbeda dari orang kebanyakan. Sifat Pangulu dalam konteks ini berhubungan dengan ciri kompetensi psikologis dasar dari seorang Pangulu. Sedang tugas dan tanggung jawab pangulu adalah amanah yang harus diemban oleh seorang Pangulu dalam kaum, suku, kampung/ jorong dan nagari.


_______________________________

Catatan Kaki:

[1] Yang Bana ialah Allah Ta’ala yang terimplementasikan dengan Hukum Syari’ah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum