Langsung ke konten utama

Kepribadian Minang I





[caption id="" align="aligncenter" width="640"] Gambar: https://www.boyyendratamin.com[/caption]

KEPRIBADIAN MINANG



Yus Dt. Perpatih


Assalamu'alaikum Wr. Wb


Alhamdulillah, dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT, pada penghujung tahun sambilan baleh lapan puluah tujuah ko, tahun ka salapan badirinyo Balerong Group Jakarta. Kami dapek kasampatan manampilkan sabuah paket spesial, yaitu ceramah adat Minangkabau nan kami bari judul "Kepribadian Minang ".


Kalau salauik salaman nangko kami datang manamui para penggemar jo curito-curito drama nan batemakan adat dan agamo, mako kini kami mancogok jo bantuak ceramah. Insya Allah dengan fersi baruko kironyo pesan-pesan balerong akan labiah luas dan mantap mencapai sasarannyo. Dan seandainyo masyarakat menghendaki, maka sarial bariukuiknyo akan manyusul sacaro berkala. Akan kami cubo maangkek parmasalahan sampai dimano peranan adat dalam pembentukan pribadi manusia Minang, bia sacaro perorangan ataupun sacara kelompok. Tantu sajo sampai bateh-bateh nan mungkin dan patuik kito jangkau.








Dunsanak pandanga nan kami hormati.


Takalo Ambo tagak di corong studio rekaman wakatu mambuek kasetko, Ambo mambayangkan sadang maado'i majelis anak-anak mudo Minang. Satu forum dimano sedang berlangsung dialog antaro mamak jo kamanakan, sadang berkomunikasi antaro adiak jo kako atau sadang berbincang-bincang anak jo bapaknyo. Dan sabananyolah sajak samulo lah tapasang niat dalam batin kalau materi kaset nangko ambo alamatkan kapado generasi penerus Minangkabau, di rantau ataupun di kampuang. Tapi alangkah berbahagianyo kami, sakironyo pangajaran ringan nangko adoh juo manfaatnyo kapado generasi nan labiah tuo, minimal sebagai bahan perbandingan. Mudah-mudahan sajo.


Angku-angku dunsanak pandanga.


Sacaro jujur kami akui, bahwa kalau dipandang dari segi penguasaan ilmu adat, rasonyo sio-siolah kami manatiangkan ceramah sarupo iko. "Alun baban patuik di galeh", kami katokan baitu sabab berbicara mengenai adat adolah berbicara tentang kemanusiaan. Baitu luasnya ruang lingkup permasalahan nan manjadi wawasan adat Minang itu sendiri. Tidak sajo cultural, yo skopnyo mancapai bidang sosial, bidang ekonomi, politik, agamo, hukum dan lain sebagainyo. Terlalu kompleks memang, apolai bagi kami nan tidak sempat mengenyam pendidikan di perguruan tinggi.


Namun samantang pun baitu didesak oleh hak dan kewajiban sebagai warga Minang nan cinto Minang, ditambah dengan beban moral sebagai pemangku adat, mako kami maraso terpanggil untuk berbuat, sampaikan walau seayat. Itulah modal kami.


Bersambung ke bag.2..

___________________________

Tulisan ini disalin dari blog dr. H.K. Suheimi dengan alamat http://suheimi.blogspot.com yang diterbitkan pada hari Senin tanggal 04 Juni 2007. Silahkan klik alamat blog untuk menuju tulisan asli.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6...

Adat sopan santun orang Minangkabau

[caption id="" align="aligncenter" width="700"] Gambar: https://upload.wikimedia.org/wikipedia [/caption] Dalam suasana hari raya ini berkenankah engku, rangkayo, serta encik sekalian kami bawa melancong ke masa silam. Baru-baru ini kami mendapatkan sebuah kutipan pada sebuah buku dari tulisan seorang ahli perilaku (etiket) pada masa dahulunya di Minangkabau. Dikarang oleh B. Dt. Seri Maharajo dengan judul  Kitab 'Adat Sopan Santoen Orang Minangkabau  yang diterbitkan oleh Penerbit Merapi & Co  pada tahun 1922 di Bukit Tinggi. Kutipan tersebut memuat uraian pada halaman 75-80 sebagai berikut: 1. Apabila duduk bersama-sama tak boleh terkentut 2. Kalau menguap harus menutup mulut dengan tangan yang terkerucut 3. Apabila pergi ke jamban (untuk buang air besar) perlulah menutup kepala, memakai terompah, dan jangan terbuka aurat sebelum masuk jamban. Jangan bercakap-cakap, jangan pula menyahuti panggilan (seruan orang) melainkan dengan batuk kecil-keci...

SMP nan diperbaiki

[caption id="attachment_505" align="alignleft" width="300"] Keadaan SMP ketika beberapa masa yang lalu kami ambil gambarnya. [/caption] Pada saat pulang kampung nan dahulu, kami tak sengaja melihat pemandangan mengharukan yakni telah terjadi renovasi pada sekolah SMP yang terletak di perbatasan Kamang (Pintu Koto) dan Magek. Terkejut kami karena bangunan lama telah hilang dan sedangkan bangunan baru sedang dalam tahap pengerjaan. Mungkin saat ini telah selesai dikerjakan orang. Sungguh kami mengutuki diri sendiri, kenapa dahulu tak diambil gambar rumah sekolah ini. Sama kiranya ketika kami mendapati bahwa Pakan Salasa telah dirubuhi orang dan digantikan dengan bangunan baru. Kamipun tak memiliki gambar bangunan Pakan Salasa nan lama, hilang sudah salah satu sejarah di nagari kita. Terdapat dua sekolah menengah di kampung kita yakni SMP dan MTsN atau biasa kita sebut dengan Sanawiyah. Rumah Sikola SMP ini lebih dikenal dengan nama SMP Magek, karena meman...