[caption id="" align="aligncenter" width="1747"] Gambar: https://www.facebook.com[/caption]
Sudah lebih sebulan dan belum ada perkembangan kearah yang lebih baik. Korban-korban terus bertambah, tak hanya nan mengidap atau diduga maupun dalam pengawasan. Namun korban akibat mewabahnya virus ini sungguh tak dapat dihitung.
Ada yang kelaparan, meninggal, terpaksa keluar dari rumah kos atau kontrakan dan mengelandang. Bermacam-macam nasib orang, diberhentikan dari tempat kerja merupakan nan paling jamak sudah serupa krisis moneter '98 sahaja rasanya.
Banyak nan memilih untuk pulang kampung walau dilarang mudik namun mereka tak punya pilihan. Bagi sebagian orang, bertahan di rantau dapat berakibat mati kelaparan. Dan tampaknya, untuk keadaan sekarang, kampung merupakan wilayah harapan. Sumber bahan pokok, wilayah yang masih lapang karena belum disesaki oleh pemukiman, penduduk yang jarang sehingga dapat melakukan jaga jarak, dan lain sebagainya.
Namun ada satu kelakuan nan menyolok, atau setidaknya pada masa wabah ini semakin menyolok. Orang Ujub, ujub merupakan orang yang merasa ilmu agamanya paling tinggi, agamanya paling bagus, amalnya paling banyak, pemahamannya agamanya paling benar, pendiriannya agamanya paling benar, atau singkat kata orang yang "paling" dalam segalanya.
Tampaklah kenapa surau itu banyak nan lengang selama ini, karena dikelola oleh-oleh orang ujub serupa itu. Makanya hati umat Islam jauh dari Rumah Allah, dihalangi oleh orang-orang berhati hasad dan selalu su'udzhan terhadap orang lain.
Selamat basaha di bulan puasa
Selamat menjalankan puasa di bulan ramadhan
01 Ramadhan 1441
Komentar
Posting Komentar