Langsung ke konten utama

Kamang buka 3 Pos Pemeriksaan

AGAM,- Seiring dengan semakin bertambahnya yang terpapar virus Corona di Kabupaten Agam beberapa hari belakangan, membuat masyarakat Nagari Kamang Hilir, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam lakukan antisipasi. Seperti yang dilakukan pada Rabu (6/5/20) yaitu membuka tiga buah pos Check Point di pintu masuk ke Nagari Kamang Hilir.


Dari pantauan Palikpost.com beberapa orang dengan seksama memeriksa masyarakat yang datang pakai kendaraan memasuki wilayah Kamang Hilir mengukur suhu tubuh menggunakan Thermo Gun. Jika ada masyarakat yang menggunakan sepeda motor tidak mengenakan masker, beberapa relawan tidak segan-segan untuk menyuruh balik masyarakat tersebut.


Walinagari Kamang Hilir, Khudri Elhami, S.Pt yang ditemui menjelaskan, alasan dibukanya Check Point ini karena semakin mengkhawatirkan kondisi di Kabupaten Agam, yaitu sudah sembilan orang terpapar virus Corona dengan status Positif. Sebagian besar pasien tersebut berada di wilayah Agam Timur.


Untuk itu, atas kesepakan semua masyarakat Kamang Hilir dibuka pada Rabu tiga Pos yang tersebar di semua pintu masuk, yaitu di Simpang Pintu Koto, Simpang Koto Panjang dan Simpang Kabun Alah.


” Semua yang dilibatkan berada di Pos ini yaitu pemuda, relawan serta persatuan mahasiswa Kamang Hilir yang berada di Padang,” terang Khudri yang akrab disapa Bob itu.


Namun, yang disayangkan oleh Khudri masih kurangnya kesadaran masyarakat untuk pengamanan diri sendiri serta upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini. Sebab, masih banyaknya masyarakat berkumpul dalam jumlah banyak pada satu tempat tanpa menggunakan alat pengaman diri seperti masker.


” Semua ini adalah tugas dari kita untuk memberikan edukasi pada masyarakat bagaimana penyebaran virus corona itu dan bahaya yang ditimbulkan. Kita juga menyayangkan, masih ada yang menganggap sepele kasus ini,” ulas Khudri sembari menambahkan kalau pos itu akan dibuka sampai 29 Mei sesuai jadwal PSBB dari Provinsi. (Wan) 


___________________________

Disalin dari Palikopost.com
Diterbitkan pada 7 Mei 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Katam Kaji

[caption id="attachment_779" align="alignright" width="300"] Salah satu gambar yang kami dapat dari kampung[/caption] Terdengar oleh kami telah tiba pula musim Katam Kaji [1] di kampung kita. Pada hari Ahad yang dahulu (22 Juni 2013) kami dengar kalau orang di Surau Tapi yang ba arak-arak. [2] Kemudian pada hari Kamis yang lalu (27 Juni 2013) tiba pula giliran orang Joho dan sekarang hari Ahad (30 Juni 2013) merupakan tipak [3] orang Koto Panjang yang berarak-arak. Memanglah pada pekan-pekan ini merupakan pekan libur sekolah bagi anak-anak sekolah. Telah menerima rapor mereka. Memanglah serupa itu dari dahulu bahwa Katam Kaji dilaksanakan oleh orang kampung kita disaat libur sekolah. Namun ada juga yang berlainan, seperti orang Dalam Koto yang akan melaksanakan selepas Hari rayo Gadang [4] dan Orang Taluak yang kabarnya akan mengadakan selepas Hari Raya Haji . [5] Kami tak pula begitu jelas pertimbangan dari kedua kampung tersebut. Mungkin engku dan

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6

Luak Gadang & Luak Kaciak

Luak , begitu sebagian orang Minang menyebutnya. Atau orang sekarang lebih mengenalnya dengan sebutan sumua atau sumur. Luak adalah sumber untuk mengambil air bagi sekalian orang, sebelum dikenalnya sistim penyaluran air oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) sekarang. Pada masa sekarang, hampir sekalian rumah di Kamang memiliki luak namun tidak demikian pada masa dahulu. Dahulu luak hanya dimiliki oleh sebagian keluarga dan itupun tidak berada di dekat rumah melainkan agak jauh dari rumah. sehingga menyebabkan untuk mengambil air orang-orang harus berjalan agak jauh. [caption id="attachment_749" align="alignleft" width="300"] Luak Gadang[/caption] Adalah Kampuang Lubuak sebuah kampung di Jorong Nan Tujuah di Kamang. Kampung ini memiliki luak kampung yang bernama Luak Gadang dan Luak Kaciak. Kedua luak ini memiliki kegunaan (fungsi) yang berbeda. Luak Gadang berguna untuk mencuci dan mandi sedangkan Luak Kaciak berguna untuk mengambil air minum