Langsung ke konten utama

Peringatan Perang Kamang th.2013

[caption id="attachment_769" align="alignleft" width="300"]Ilustrasi gambar: Bungo Tanjuang oleh Maizal Chaniago Ilustrasi gambar: Bungo Tanjuang oleh Maizal Chaniago[/caption]

Terdengar oleh kami kabar dari kampung bahwa basigalau pula peringatan Perang Kamang yang tahun ini. Kabar yang datang tak pula pasti, dan kamipun tak pula berani mengambil kesimpulan atas permasalahan ini. Terlalu cepat mengambil kesimpulan atas suatu persoalan yang tidak pula kita alami langsung bukanlah perilaku terpuji. Mengambil sembarang kesimpulan atas permasalahan yang kita alami sendiripun haruslah berhati-hati. Hendaknya dengan hati bersih dan jiwa lapang.

Namun tak urung kami merasa sedih jua. Sebab bagi kebanyakan orang Kamang sekarang, tanggal 15 Juni ialah tanggal bertuah yang selalu dirayakan. Namun tahukah orang Kamang akan makna tanggal tersebut?

Kita hendak membesarkannya, berkeinginan agar ditingkat nasional menjadi perhatian. Bahkan nama-nama yang tercantum dalam Tarikh Perang Kamang hendaknya menjadi Pahlawan Nasional. Namun hanya sebatas itu, selepas itu apa lagi?

Kejadian pada tahun ini hendaknya menjadi pelajaran bagi kita orang Kamang. Bahwa begitu banyak keinginan, begitu banyak tujuan (ambisi), apakah itu pribadi ataupun kelompok. Dan kebanyakan jauh dari keikhlasan, memang begitulah zaman sekarang.

Maafkan kami engku dan encik sekalian. Bukan hendak mengajari, sebab kami sendiri belumlah setahun jangung umurnya, belum pula setampuk pinang darahnya. Masih muda belia dan haus akan pengetahuan dan merasa gundah dengan keadaan pada masyarakat kita pada masa sekarang.

Berkeinginan yang terbaik untuk kampung kita namun keadaan berlainan yang didapati. Sibuk dengan kepentingan masing-masing, merasa benar dengan pendapat masing-masing. Itulah yang menyebabkan kita selalu dipecundangi oleh orang lain. Bilakah orang Kamang akan sadar akan keadaan ini?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6...

SMP nan diperbaiki

[caption id="attachment_505" align="alignleft" width="300"] Keadaan SMP ketika beberapa masa yang lalu kami ambil gambarnya. [/caption] Pada saat pulang kampung nan dahulu, kami tak sengaja melihat pemandangan mengharukan yakni telah terjadi renovasi pada sekolah SMP yang terletak di perbatasan Kamang (Pintu Koto) dan Magek. Terkejut kami karena bangunan lama telah hilang dan sedangkan bangunan baru sedang dalam tahap pengerjaan. Mungkin saat ini telah selesai dikerjakan orang. Sungguh kami mengutuki diri sendiri, kenapa dahulu tak diambil gambar rumah sekolah ini. Sama kiranya ketika kami mendapati bahwa Pakan Salasa telah dirubuhi orang dan digantikan dengan bangunan baru. Kamipun tak memiliki gambar bangunan Pakan Salasa nan lama, hilang sudah salah satu sejarah di nagari kita. Terdapat dua sekolah menengah di kampung kita yakni SMP dan MTsN atau biasa kita sebut dengan Sanawiyah. Rumah Sikola SMP ini lebih dikenal dengan nama SMP Magek, karena meman...

Nyanyian Malaikat dari Syurga

[caption id="attachment_617" align="alignright" width="300"] Hari yang telah beranjak siang, tengoklah engku dan encik sekalian. Betapa indahnya pemandangan di pagi hari. [/caption] DIDIKAN SUBUAH. Engku dan encik sekalian tentunya pernah mendengar kata ini, dan kami yakin pastilah pernah melaluinya pula. Bangun dengan berat pada perak siang, dogoncang-goncangkan badan oleh orangtua, disiram dengan air, dimarah-marahi, dan lain sebagainya. Maklumlah engku, kalau kata orang yang ahli dengan ilmu kesehatan dan ilmu hayat (biologi) mengatakan kalau pada usia kanak-kanak dan remaja ada semacam hormon yang menyebabkan kita sangat berat sekali untuk bangun pagi perak siang. Oleh karena itu dalam agama kita, Allah sangat menghargai dan memberikan pahala yang besar kepada anak muda yang bangun subuh untuk menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim. Allah sangat cintakan anak muda yang rajin beribadah, begitulah kaji yang terdengar oleh kami engku dan encik seka...