JENIS TANAH
Tanah di nagari kamang ini warnanya agak menghitam atau kehitam-hitaman, sangat subur sekali bagi tanaman muda maupun tanaman tua.
Jenis tanahnya lempung, berliat, lempung berpasir. Yang dimaksud dengan lempung berliat dan berpasir ini adalah kira-kira 50-100 cm dari tanah didapati ada liat dan bahagian ada yang berpasir putih.
Tanah liat di nagari ini belum ada keinginan/kemauan rakyat untuk mengolahnya sedangkan tanah liat itu dapat dipergunakan untuk membuat pot-pot bunga dan perkakas dapur tradisional seperti periuk, belanga dan sebagiannya.
Begitu pula dengan tanah liat dan tanah pasir belum juga dipergunakan/diolah penduduk untuk keperluan batu bata. Tanah pasir ini kebanyakan dipergunakan untuk keperluan peningkatan jalan-jalan desa, dan juga dipergunakan untuk bahan campuran/adukan semen bangun-bangunan.
TINGKAT KESUBURAN TANAH
Walaupun kesuburan tanah di negeri ini demikian baiknya, namun sudah barang tentu mempunyai pengaruh langsung terhadap hasil pertanian dibandingkan dengan jumlah penduduk dari tahun ketahun yang meningkat juga. Andai kata tidak adalah usaha kerajinan alat perabot rumah tangga yang dilaksanakan oleh sebagian penduduk, maka sudah barang tentu hasil pertanian saja yang diharapkan akan terjadilah berbagai kekurangan bahan makanan padi/beras.
Apalagi semenjak tahun 1970 ini sebagian desar telah banyak yang makan nasi tiga kali sehari, sedang sebelumnya hanya dua kali sehari.
Disamping itu penduduk telah mulai pula menjadikan tanah sawah untuk keperluan perumahan, sedang penarukoan baru tidak ada sama sekali, selain dengan usaha panca tani yang tidak dapat dilaksanakan 100%, disebabkan kekurangan air seperti disebutkan pada Sub Bab bagian air di atas.
Diperkirakan untuk tahun 2000 keatas nanti akan sangat dirasakan sekali kekurangan tanah pertanian bagi penduduk, sedangkan sekarang menurut jumlah jiwa yang ada sebanyak ........ orang, dengan jumlah tanah pertanian tersedia seluas ........ Ha, berarti untuk satu jiwa hanya ......... Ha, tanah saja.
Semenjak tahun 1950 secara berangsur-angsur dari tahun ketahun penduduk Nagari Kamang pergi merantau keluar daerah dan kota-kota di pulau Sumatera, Jawa, dan lainnya, dimana diperantauan telah membangun rumah kediaman mereka, menurut bentuk berdasarkan perekonomian mereka di perantauan.
Komentar
Posting Komentar