Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2016

Belajar dari pengalaman orang

[caption id="" align="aligncenter" width="670"] Sumber Gambar: Disini [/caption] Tatkala sedang seorang diri, bermenung diri memikirkan kerinduan nan tiada surut akan kampung halaman nan tercinta. Terkadang malam nan tiada hening karena bunyi gemuruh kendaraan bermotor itu membuat kami semakin rindu akan malam-malam di kampung kita. Sunyi-senyap, tiada terdengar bunyi kendaraan bermotor yang ada justeru pekatnya malam ditingkahi oleh suara para makhluk malam nan sedang bersenandung ria. Terkenang kami dengan kisah nan pernah kami dengar dan kami baca . Perihal perasaian para petani tembakau di salah satu daerah nan terkenal sebagai penghasil tembakau di republik ini. Sangkaan kami bahwa para petani ini hidup makmur berlimpah harta namun sesungguhnya tidak. Perlahan-lahan telah tercipta jaringan mafia perdagangan tembakau yang sangat ketat jaringannya. Tiada dapat dimasuki sembarang orang.

Kudo Palajang Bukik

[caption id="" align="aligncenter" width="800"] Sumber Gambar: Disini [/caption] Apabila kami kenang-kenang kembali kejadian nan telah lalu dan kejadian-kejadian nan selalu berlaku setiap tahun serta kejadian-kejadian nan serupa tapi tak sama maka teramat sedihlah hati kami ini. Sebab apabila perkara ini dibiarkan berlaku maka besar kemungkinan masyarakat di nagari kita akan jadi  kudo palajang bukik. Ah, tentulah engku, rangkayo, serta encik sekalian kesal "Apa nan Tuanku hendak sampaikan ini ha..?" Begini engku, rangkayo serta encik sekalian. Berdasarkan pengalaman kami nan sedikit di rantau orang ini. Kami dapati dalam sistem ekonomi nan dipakai dan dijalankan oleh orang-orang zaman sekarang ialah para pedagang selalu orang nan diuntungkan dalam dinamika "permainan harga pasar" oleh oknum jahat. Nan merasai ialah para produsen dalam hal ini para petani. Cobalah engku, rangkayo, serta encik tengok? Tatkala harga barang-barang kebutuh

Cobaan nan telah datang..

[caption id="" align="aligncenter" width="473"] Sumber Gambar: Disini[/caption] Telah banyak berbuah batang limau di kampung kita terdengar oleh kami. Senang hati ini mendengarnya karena harapan akan kebesaran nan dahulu mudah-mudahan, Insya Allah, dapat kita ulang. Adakah banyak orang kampung kita nan menanam limau di perak mereka engku? Sungguh penasaran kami hendak menengok perak-perak limau itu. Pastilah indah bentuknya, batang-batang limau itu berbaris rapi dari tepi hingga ke tengah. Terkenang oleh kami dahulu engku, dimasa CVPD[1] belum merajalela sangatlah banyak orang kampung kita nan menanam limau. Sangatlah berlimpah kehidupan sebagian besar orang Kamang masa itu. Bahkan sawah-sawahpun dijadikan sebagai tempat untuk menanam limau oleh orang kampung kita.

Selamat Hari Raya Idul Adha 1437 H

[caption id="" align="aligncenter" width="481"] Sumber Gambar: Disini [/caption] Bagaimana kabarnya beraya di kampung tahun ini engku, rangkayo, serta encik sekalian? Ada berapa ekorkah jawi/ bantiang[1] yang didabiah[2] oleh orang di kampung kita?