Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2018

Perihal Ikhtilaf itu

[caption id="" align="aligncenter" width="1024"] Picture: http://aqlnews.com[/caption] Khilaf dan Ikhtilaf bermakna  adanya perbedaan . Khilaf merupakan perbedaan tanpa dalil sedangkan Ikhtilaf bermakna perbedaan dengan dalil. Terdapat suatu istilah "Ini merupakan masalah  Khilafiyah.. " maksud dari pernyataan tersebut ialah para ulama tidak satu pendapat dengan masalah tersebut. Pada masa sekarang lazim kita temui bermacam ragam cara orang dalam beramal ibadah. Nan paling tampak di kampung kita ialah  Bismillah yang dilembutkan atau dilunakkan dalam membaca surah Al Fatihah ketika shalat. Kemudian perkara janggut yang pada masa dahulu tak ada orang nan mempermasalahkan bahkan bertambah hormat dan segan orang apabila melihat laki-laki berjanggut. Namun kini karena pengaruh dari hasungan media kuffar, orang kampung kita ikut terpengaruh. "Bagaimana pula kita menyikapi berbagai macam bentuk berpedaan itu?" tanya engku kepada kami. Ole

Penghulu Itu

Kayu gadang di tangah padang Tampek bataduah kahujanan Tampek balinduang kapanehan Urekno tampek baselo Batano tampek basanda Daunno tampek banauang ________________ Kayu besar di tengah padang Tempat berteduh bila kehujanan Tempat berlindung dikala kepanasan Uratnya tempat bersila Batangnya tempat bersandar Daunnya tempat bernaung Demikianlah kata petitih urang Minangkabau perihal sosok seorang penghulu, kata orang "idealnya" namun pada kenyataan masa kini amatlah payah mencari nan serupa demikian itu. Syarat seorang hingga dapat diangkat menjadi penghulu di Minangkabau:

Tahun baru 1440 H

[caption id="attachment_2677" align="aligncenter" width="529"] Gambar: https://www.islamicfinder.org [/caption] Bagaimanakah peringatan tahun baru 1440 H di kampung kita? Adakah semarak? Dahulu tatkala memasuki tahun baru hijriyah, tiap surau orang mengaji. Mengkaji tarikh perjalanan hidup dari nabi kita terutama peristiwa yang berkisar seputar hijrahnya nabi dan umat muslim dari Mekah ke Madinah.

Bermain Alang Alang

Mangana Maso Ketek, Filosofi dari Main Layang Layang Tulisan asli dapat dilihat di:  http://www.anakminang.com Semasa kanak-kanak mungkin untuk yang lahir minimal tahun 1993 ke bawah, tempat bermain kita ialah di alam. Berpanas-panas, agak berlainan dengan kanak-kanak masa kini. Bermain mungkin sudah dengan hanphone sahaja, berinstagram atau facebook, chating, kalau tidak bergalau atau sibuk dengan status. Dari sini mungkin bisa dikatakan bahwa angkatan 1990an agak lebih senang hidupnya. Bagaimanakan tidak? masa itu mana ada bergalau-galau. Malahan tahunya “galau” itu dari lagi Anroys [1] “galau hati nan luko” sahaja, selebihnya bermain-main dengan kawan. Sekarang, baru kelas empat esde , sudah macam-macam statusnya; Aku sayang kamu lah , ya ampun.. belanja (jajan) hari-hari masih menampung tangan dari orang tua sudah pandai pula memanggil mama anak gadis orang. Sama tahu sajalah kita keadaan masa kini. Bahagian dari bermain-main itu yang paling diingat ialah main alang alang . [2]