Langsung ke konten utama

Pos Polisi dan Pasanggarahan

[caption id="" align="aligncenter" width="500"] Gambar: https://niadilova.wordpress.com[/caption]

Berbincang-bincang dengan inyiak-inyiak amatlah mengasikkan, setidaknya demikianlah nan kami rasakan setelah beberapa kali mengalaminya. Terutama kisah mengenai peri kehidupan orang dahulu nan berlainan sekali dengan peri kehidupan orang sekarang.


Salah satu yang kami dapat dari mengawani salah seorang inyiak[1] kami pada suatu tengah hari di hari Ahad ialah mengenai keberadaan Pos Polisi dan Pasanggrahan di sempadan kampung kita. Letaknya ialah di kawasan SMP sekarang. Entah kedua-duanya berdiri beriringan atau salah satu silih berganti didirikan orang.


Tampaknya Pos Polisi itu peninggalan masa kolonial dan demikian juga pasanggarahan. Kemungkinan mulai tak ada ialah sekitar tahun 1960an atau 1970an.


Hal mana membuat kami terkenang dengan salah satu karangan nan ditulis oleh Engku Suryadi pada blognya nan berjudul Jalan Presidentslaan, Fort de Kock. Pada karangan tersebut Tuan Pengarang memuji orang Belanda dalam membangun negeri karena berpanjang akal. Pada tiap-tiap jarak tertentu dibuatlah tempat berhenti atau lebih dikenal dengan nama Pasanggarahan yang berguna sebagai tempat para pengguna jalan apakah itu pejalan kaki atau nan membawa kareta[2] berehat.


Cobalah tuan berjalan atau bakareta agak beberapa puluh meter sahaja, pastilah letih badan tuan itu. Orang tua kita dahulu berkilo-kilo meter berjalan dan bakareta. Dan Kompeni itu membuatkan tempat berehat dan kami yakin tempat berteduh dikala hujan.


Mengenai Pos Polisi dan Pasanggarahan tersebut, tak dapat oleh kami kisah lanjutannya. Mungkin sahaja tuan memiliki kabar serupa nan lebih lengkap? Dengan senang hati kami mendengarnya. Marilah tuan..



__________________________________


Catatan Kaki:


[1] Inyiak berarti kakek, orang Minangkabau memiliki beragam panggilan selain inyiak yang banyak dipakai di Luhak Agam juga ada Datuk atau Atuak yang banyak dipakai di Luhak Limo Puluah Koto. Juga ada antan dan entah apa lagi..


[2] Sepeda

Komentar

Postingan populer dari blog ini

29. Tata Upacara Adat Minangkabau: Upacara Batagak Pangulu

UPACARA BATAGAK PANGULU Salah satu upacara atau alek ( ceremony ) adat Minangkabau yang paling sakral yang mendapatkan perhatian dan perlakukan khsus adalah Batagak Pangulu atau ada juga yang menyebutnya Batagak Gala .  Upacara ini merupakan peristiwa pentasbihan dan pengambilan atau pengucapan sumpah serta janji seorang Pangulu pada saat ia diangkat dan dinobatkan sebagai pemimpin kaum yang bergelar Datuak. Upacara adat ini sesuai dengan ajaran Islam sebagaimana firman Allah mengingatkan: Sesungguhnyan orang-orang yang menukar janji ( nya dengan Allah ) dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit maka mereka itu tidak mendapat bahagian dari ( pahala ) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kahirat dan tidak ( pula ) akan menyucikan mereka. Bagi mereka adalah azab yang pedih (QS:3:77). Pada bagian lain Allah juga mengingatkan: “ Dan janganlah kamu mengikuti orang yang selalu bersumpah, lagi yang hina ” (QS 6...

SMP nan diperbaiki

[caption id="attachment_505" align="alignleft" width="300"] Keadaan SMP ketika beberapa masa yang lalu kami ambil gambarnya. [/caption] Pada saat pulang kampung nan dahulu, kami tak sengaja melihat pemandangan mengharukan yakni telah terjadi renovasi pada sekolah SMP yang terletak di perbatasan Kamang (Pintu Koto) dan Magek. Terkejut kami karena bangunan lama telah hilang dan sedangkan bangunan baru sedang dalam tahap pengerjaan. Mungkin saat ini telah selesai dikerjakan orang. Sungguh kami mengutuki diri sendiri, kenapa dahulu tak diambil gambar rumah sekolah ini. Sama kiranya ketika kami mendapati bahwa Pakan Salasa telah dirubuhi orang dan digantikan dengan bangunan baru. Kamipun tak memiliki gambar bangunan Pakan Salasa nan lama, hilang sudah salah satu sejarah di nagari kita. Terdapat dua sekolah menengah di kampung kita yakni SMP dan MTsN atau biasa kita sebut dengan Sanawiyah. Rumah Sikola SMP ini lebih dikenal dengan nama SMP Magek, karena meman...

Nyanyian Malaikat dari Syurga

[caption id="attachment_617" align="alignright" width="300"] Hari yang telah beranjak siang, tengoklah engku dan encik sekalian. Betapa indahnya pemandangan di pagi hari. [/caption] DIDIKAN SUBUAH. Engku dan encik sekalian tentunya pernah mendengar kata ini, dan kami yakin pastilah pernah melaluinya pula. Bangun dengan berat pada perak siang, dogoncang-goncangkan badan oleh orangtua, disiram dengan air, dimarah-marahi, dan lain sebagainya. Maklumlah engku, kalau kata orang yang ahli dengan ilmu kesehatan dan ilmu hayat (biologi) mengatakan kalau pada usia kanak-kanak dan remaja ada semacam hormon yang menyebabkan kita sangat berat sekali untuk bangun pagi perak siang. Oleh karena itu dalam agama kita, Allah sangat menghargai dan memberikan pahala yang besar kepada anak muda yang bangun subuh untuk menunaikan kewajiban sebagai seorang muslim. Allah sangat cintakan anak muda yang rajin beribadah, begitulah kaji yang terdengar oleh kami engku dan encik seka...