Apa Pendapat Ulama tentang Jamaah Tabligh?
Rabu, 30/09/2020
Tulisan ini dalam rangka menyampaikan sejumlah pendapat Ulama dan sebagai tanggapan atas pendapat sebagian saudara kami yang memvonis sesat Jamaah Tabligh. Tulisan ini berasal dari video bahasa arab berisi pujian 13 Ulama terhadap Jamaah Tabligh dan nasehat mereka terhadap Jamaah Tabligh dengan cara yang hikmah, sebagaimana sikap seorang Muslim menasehati saudaranya. Namun karena keterbatasan waktu, di sini kami hanya menerjemahkan/membawakan 5 pendapat Ulama terhadap Jamaah Tabligh, yaitu: Syaikh Shalih al-Magamisi, Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah, Syaikh al-'Uraifi, Syaikh Bin Baz rahimahullah dan Syaikh Abdul Aziz bin Fauzan. Mereka semua adalah Ulama Saudi yang sering menjadi rujukan pendapat dan fatwa agama.
Jika ada waktu luang, kami akan melanjutkan penerjamahan ini nantinya, in sya Allah. Namun jika saudara kami ingin mendengarkan lansung, bisa dibuka di video yang kami lampirkan. 8 Ulama tersebut adalah : Dr. Aidh al-Qorni, Syaikh Muhammad Hasan, Syaikh Abu Bakar al-Jazairi, Syaikh Abdul Malik az-Zaghbiy, Syaikh Ibnu Jirin, Syaikh Utsman al-Khamis, Dr. Adnan Ibrahim Lahum, dan Mufti Abdullah al-Mushlih
Baik, mari kita mulai bagian pertama ini.
1. Syaikh Shalih al-Magamisi, Imam dan Khatib Mesjid Quba, Madinah
Penanya : “Apakah ada atsar dari Salaf terhadap manhaj dakwah Tabligh?”
Syaikh : “Dakwah adalah adalah jalannya para Nabi dan orang saleh, jika ada orang menyeru untuk mentauhidkan Allah dan mengikuti sunnah Nabi, mengajak non muslim masuk Islam, agar istiqamah di atas agama, meninggalkan maksiat bagi yang muslim, maka ini adalah kebaikan yang agung, dan semua ini tidak perlu pada dalil, karena inilah agama yang dibawa oleh Nabi kita, walau manusia berbeda dalam pelaksanaannya. Menurut saya, tidak ada masalah khuruj di jalan Allah dengan siapapun yang berdakwah dengan ‘bashirah”. Dan telah banyak manusia mendapatkan hidayah melalui Jamaah Tabligh, dan sulit bagi siapapun untuk berbuat seperti yang mereka lakukan dalam dakwah.”
2. Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah
“Saya melihat pada Jamaah Tabligh kebaikan, mereka berdakwah, dakwah mereka memiliki pengaruh yang luar biasa yang belum pernah dirasakan oleh pendakwah lain, pengaruh mereka jelas. Berapa banyak orang rusak yang Allah beri hidayah melalui mereka, berapa banyak orang kafir yang beriman melalui mereka. Mereka memiliki akhlak, sikap tawadhu’, itsar dan kebaikan lainnya. Adapun membatasi dakwah dengan 3 hari, 40 hari, 4 bulan, dstnya, maka ini boleh saja, untuk memudahkan bagi kaum muslimin, ini hanya sebatas tertib saja.
Syaikh menambahkan, "Agar lebih mengutamakan menuntut ilmu, tapi bagi penuntut ilmu yang mau khuruj dengan mereka, silahkan untuk mensucikan hati, karena banyak manusia yang telah Allah hidayah melalui mereka."
3. Syaikh Muhammad al-Uraifi
“Sebenarnya Jamaah Tabligh adalah diantara jamaah yang memiliki aktivitas berdakwah, mengajak manusia pada kebaikan, mereka pergi dari satu ke negeri lain, mereka memiliki kepedulian yang tinggi pada dakwah. Sebagian mereka masuk pada tempat yang rusak lalu mengingatkan manusia, sebagian manusia tersentuh dengan dakwah mereka. Kadang mereka mengunjungi manusia di rumah, lalu memberi nasihat. Maka tidak ada masalah khuruj dengan mereka. Bagi yang mau khuruj dengan mereka hendaknya mempunyai kesungguhan untuk menuntut ilmu, agar bisa menasehati jika terdapat kekeliruan dalam jamaah, baik itu dari sisi akidah, manhaj dan sebagainya. In sya Allah, Jamaah Tabligh di dalamnya ada kebaikan.”
4. Syaikh Bin Baz rahimahullah
“Jamaah yang mengajak ke jalan Allah beragam dan banyak. Ada pertanyaan yang masuk tentang Jamaah Tabligh. Jamaah Tabligh adalah jamaah yang muncul dari India dan Pakistan, mereka berdakwah ke seluruh penjuru dunia. Karena aktivitas mereka dalam berdakwah sehingga mereka menamakan diri “Jamaah Dakwah dan Tabligh”. Ada yang memuji dan ada yang mencela mereka karena tidak punya ilmu tentang mereka. Apa yang sudah kami sampaikan sebelumnya, kami ulangi kembali sekarang, bahwa setiap kelompok tentu memiliki salah dan kurang, walapun demikian adanya, kita selaku kaum muslimin seharusnya saling tolong menolong dan saling menasehati dalam ketakwaan, bukan saling cela dan menyalahkan."
5. Syaikh Abdul Aziz bin Fauzan
“Mereka punya usaha yang besar dalam dakwah di jalan Allah, betapa banyak manusia yang telah Allah beri petunjuk melalui mereka. Mungkin saja ada di kalangan mereka kurang dalam ilmu, atau mungkin ada bid’ah di kalangan mereka. Ya akhi, sampai kapan kita terus menerus mencela mereka, membid’ahkan mereka, sebagaimana yang dilakukan oleh sebagian kalangan. Bukankah lebih baik kita saling tolong dengan mereka dalam kebaikan, saling menasehati, menjelaskan kesalahan yang ada pada mereka. Ini adalah kewajiban kita terhadap sesama muslim.”
Perihal Jamaah Tabligh ini, pendapat Ulama cukup beragam, dari yang memberi dukungan secara penuh, mendukung dan memberikan sejumlah catatan, sampai beberapa Ulama yang menvonis sesat Jamaah Tabligh dan menganggap mereka keluar dari Ahlus Sunnah. Setiap Ulama punya landasan dalil dan argumen masing-masing.
Namun, setelah kami membaca, mendengarkan banyak pendapat Ulama, membandingkan antara satu pendapat dengan lainnya, kemudian melakukan interaksi lansung dengan saudara-saudara kami dari JT, tinggal dan hidup bersama mereka, maka kami mengambil pendapat bahwa mereka bukanlah kelompok sesat dan masih dalam Ahlus Sunnah wal Jamaah. Mereka adalah saudara kami seiman dan seislam. Wallahu a'lam.
Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat. In sya Allah.
Komentar
Posting Komentar