Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

KAMANG Nan ASO

Allah  Ta’ala  berfirman: وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُوا وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَآءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا Artinya: Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai-berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah orang-orang  yang bersaudara . (QS Ali Imran:103) Nagari di Minangkabau tak hanya merupakan kesatuan pemerintahan terendah, ianya juga merupakan kesatuan tata hidup masyarakat. Orang-orang kata sama dengan  republik mini (polis) di Yunani dimana setiap nagari memiliki pemerintahan sendiri yang berdaulat. Hal ini berarti setiap nagari berhak mengatur dan membuat Undang-undang sendiri, membuat perjanjian dagang, menentukan pejabat nagari (mufti, imam, pemimpin pemerintahan, dsb)tanpa dapat dipengaruhi oleh pihak lain. Di

Bukik Baka-Guguak Rang Pisang

[caption id="" align="aligncenter" width="400"] Picture: https://ngopibareng09.blogspot.com[/caption] Bukik Baka menghadap ke arah Gunuang Marapi dan Singgalang, jalan menuju ke puncaknya telah disiangi dan tak lagi ditumbuhi oleh semak belukar. Yang pasti jalannya terjal, pada beberapa tempat sudah dibuatkan pegangan oleh penduduk setempat. Kira-kira setelah 2/3 mendaki bukit maka kita akan tersua dengan sebuah lepau yang dapat digunakan untuk berehat. Mendaki bukit bukanlah pekerjaan mudah apalagi bagi orang nan jarang menggerakkan badannya. Baiknya jumlah tempat pemberhentian dan lepau di jalur pendakian ditambah. Karena tidak semua orang membawa bekal dari bawah.

Luak Gadang-Guguak Rang Pisang

[caption id="" align="aligncenter" width="750"] Picture: https://www.covesia.com [/caption] Di Jorong Nan Tujuah terdapat sebuah sumber air yang bernama  Luak Gadang  dan  Luak Kaciak . Ternyata tak hanya di sana, Luak Gadang juga ada di Jorong Guguak Rang Pisang . Memiliki kegunaan yang sama yakni sebagai salah satu sumber air bagi penduduk di jorong tersebut. Yang biasanya digunakan untuk mandi, membasuh pakaian, atau peralatan rumah tangga lainnya. Luak Gadang di Guguak Rang Pisang lebih besar dari yang berada di Nan Tujuah. Walau bernama luak  (sumur) namun lebih menyerupai  tabek  (Kolam). Konon kabarnya disinilah penduduk Jorong Guguak Rang Pisang mengambil air untuk mandi, membasuh pakaian, peralatan makan, dan lain sebagainya. Dimana sumber airnya berada di atas Bukik Baka . Pada beberapa masa nan terdahulu, telah dibuat oleh orang saluran yang akan dapat menyalurkan air dari sumber air ini ke rumah-rumah penduduk. Untuk Jorong Guguak Rang Pisan

15 Juni 2018

[caption id="" align="aligncenter" width="597"] Picture: http://www.dontmesswithtaxes.com [/caption] Lima belas Juni tahun ini terasa spesial karena bertepatan dengan 1 Syawal 1439 H, tentunya - kami rasa - tak ada kegiatan upacara bendera dan rangkaian kegiatan lain nan biasa diadakan di kampung kita. Namun agaknya orang di kampung telah berpanjang  pangana kiranya. Terdengar oleh kami rangkaian acara yang digelari dalam menyambut itu semua dipadukan antara peringatan Perang Kamang, Pulang Basamo, dan Hari Raya Aidil Fitri tahun ini.

Tinggal kenangan..

[caption id="" align="aligncenter" width="660"] Picture: http://mypenang.gov.my[/caption] Sepekan setelah Hari Rayo Gadang atau enam hari setelah menunaikan puasa di Bulan Syawal, orang Minangkabau pada masa dahulu merayakan Hari Rayo Anam. Pada hari raya ini sekalian kaum kerabat nan tak dapat dijalang pada Hari Rayo Gadang diziarahi. Lazim dahulu ditemui kaum perempuan menenteng bungkusan berisi beraneka ragam makanan khas kita (pinyaram, sipuluk, limpiang, kalamai, godok, kue loyang, dsb) atau pada masa sekarang telah lazim ditemui dimana dicukupkan dengan  kue gadang saja. Hari Rayo Anam ialah kesempatan untuk menziarahi kaum kerabat yang tak dapat dijalang tatkala Hari Rayo Gadang. Maklumlah tuan, di kampung kita apabila berhari raya ke rumah kaum kerabat maka wajib hukumnya untuk makan nasi. Tak boleh hanya dengan memakan kue rayo saja. Akan sedih dan kecil hati kerabat kita apabila nasi di rumah mereka tak termakan,  manisnya air di rumah mereka

Silaturahim?

[caption id="" align="aligncenter" width="600"] Gambar: www.minang-terkini.com [/caption] "Mak, yah.. kami berangkat dahulu.." anak-anaknya berpitaruh[1] hendak berangkat. Hari ini orang-orang di kampung mengadakan acara bersama antara perantau dan orang kampung. Pagi ini, anak, menantu, dan cucu hendak pergi mengikuti acara tersebut. "Ya, elok-eloklah kalian. Tunjukkan pada anak-anak kalian itu dimana rumah kerabat kita dan ajari mereka nama-nama kampung kita.." seru sang ayah. Sembari melenggang di halaman, anaknya mengiayakan "Bagaimana mereka hendak megajari nama-nama kampung kita. Mereka saja sudah banyak nan lupa.." seru isterinya.

Hari raya kini..

[caption id="attachment_2621" align="aligncenter" width="529"] Gambar: https://www.penamerdeka.com [/caption] Duduk termenung di tengah rumah, memandangi lapiak[1] nan telah terkembang, permadani Persia, kata sang anak. Dikirim sebelum hari raya tiba dari rantau. Kue hari raya telah tersaji, kebanyakan merupakan kue nan dibeli oleh anak-anaknya. Maklumlah mereka semua sibuk bekerja, jadi tak sempat membuat kue dari tangan sendiri. Berlainan dahulu tatkala ia masih gadis, menjelang hari raya telah ramai saling pinjam-meminjami cetakan kue, membeli tepung ataupun menumbuk beras untuk jadi tepung, membeli telur ayam, dan kelengkapan lainnya. Rumah Gadangnya telah lama dirobohkan, sudah tak sanggup lagi menopang isi rumah. Diganti dengan rumah dari batu layaknya dibuat orang sekarang. Salah seorang anaknya sempat mengusulkan agar diberi atap genteng serupa nan lazim didapatinya di rantau nan bertuah itu. Namun ia menolak "Atap seng lagi bagus.." p

1 Syawal 1439 H

Selamat beraya bagi kita semua, yang di kampung ataupun di rantau. Ada nan dapat pulang, ada nan tiada. Tentulah bermacam-macam alasan nan mendera. Di kampung ataupun di rantau, semoga Ramadhan tahun ini memberikan berkah kepada kita, menjadi muslim yang jauh lebih taat hendaknya.