Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2013

Lintuah..

[caption id="attachment_383" align="alignleft" width="300"] Sertifikat urut [/caption] Katakan tuan, ada berapa tukang urut di kampug kita? Kemudian tukang urut manakah yang menjadi favorit tuan dan engku? Atau tuan memang jarang pergi ke tukang urut? Kami pernah mendengar perihal adanya tukang urut yang tunanetra di nagari jiran kita. Kalau tak salah ialah di kampung Pulai Nagari Magek. Dahulu kami pernah ke sana, dan kisah yang sempat tertahan dan terlupakan itu kembali teringat dengan jelas tatkala kami membaca sebuah tulisan yang dimuat di blog dinsanak kita. Mereka ini ialah sepasang suami isteri, sama-sama tak dapat melihat. Kalau tuan pernah menonton sebuah acara talkshow yang sngat dikenal untuk saat ini di negara kita ini, tuan tentu akan faham. Acara talkshow tersebut pernah mengangkat kisah perihal pasangan suami-isteri yang sama –sama tak dapat melihat. Menikah dan membesarkan anak. Memiliki lima orang anak, hanya dua orang yang sehat secara

Pakan Salasa

[caption id="attachment_377" align="alignright" width="300"] Pasa Serikat "PAKAN SALASA" Sumber Gambar: Milik Sendiri [/caption] Sudahkah tuan dan engku lihat pakan kita? Sudah lama diganti orang dengan bangunan yang baru. Ada yang berpendapat kalau labiah rancak dari yang dahulu, memang benar tuan. Sekarang ada tempat parkir, lebih luas dan diharapkan tidak macet lagi apabila hari pakan. Namun menurut pendapat sebagian orang masih tetap macet tuan. Entah apa lagi penyebabnya sekarang ini tuan.? Dahulu, pakan dikampung kita terlihat berbeda, lain dari yang lain. Sebab kebanyakan pakan-pakan di nagari lain hampir sama saja tipe atau jenisnya. Bangunan los memanjang apakah itu vertikal ataupun horizontal apabila dipandangi dari arah jalan. Tidak demikian dengan bangunan pakan di kampung kita dahulunya . Pada bagian muka terdapat jajaran ruko bertingkat dua yang disewakan, sedangkan bangunan los terdapat dibagian belakangnya. Ruko ini menghala

ndak jadi wak libur doh...

Assalamu'alaikum tuan, dunsanak sadono. Rupono ndak libur urang ari Jumat bisuak mah. Ndak jadi lo wak pulang doh. Dek "seteres" ndak jadi pulang. Kami sasudah Subuah cako malala di ranah maya, dapeklah blog salah surang urang kampuang wak juo (tampak no mode tu tuan, sabab ambo ndak lo jaleh doh). Isino rancak, dek rancak tu, baminat lo kami untuk manyalin tu mampost no di blog wak ko. (kicek an sen sadang maleh jo ndak ado inspirasi untuak manulih tantang kampuang..hehehe..) Baa agak ati tuan-tuan jo curito ko? Mudah-mudahan sen tuan-tuan sadono lai suko.. [caption id="" align="alignright" width="300"] ilustrasi gambar: internet [/caption] “Alhamdulillah, pekan ini ada cuti bersama..” seru salah seorang kawan kami kesenangan. Kamipun tersenyum senang, siapakah yang takkan senang jika dapat cuti bersama lagi? Namun kawan kami yang lain mengernyitkan keningnya. Kamipun heran “Masih ada juga rupanya orang yang tak senang jika dapat jatah lib

Jalan di Kampung Kita

[caption id="attachment_259" align="alignleft" width="300"] Jalan di Binu Gambar: Koleksi Pribadi[/caption] Telah lama kiranya berlangsung di kampung kita berlangsung orang mencor jalan. Tidak semua jalan tentunya, hanya jalan-jalan tertentu saja seperti jalan yang berada jauh di sudut nagari, jalan yang takkan mungkin mau diaspal oleh pemerintah. Biasanya ialah jalan-jalan kecil yang menghubungkan satu kampung dengan kampung yang lain. Sedangkan jalan besar atau jalan nagari telah diaspal, walau sebagian besar masih aspal jaguang [1] namun hal tersebut setidaknya sudah hampir mencapai 80% (kalau kami tak salah).

Katam Kaji

[caption id="attachment_349" align="alignleft" width="300"] Iring-iringan pawai Gambar: Disalang [/caption] Pada hari Ahad sepekan yang lalu, rupanya telah dilangsungkan perayaan Khatam Al Qur’an pada salah satu Madrasah Diniyyah Awaliyah (MDA) di kampung kita tuan. Tepatnya ialah oleh MDA Plus SDN 09 Hilia Lamo. Tahukah tuan apa maksudnya MDA Plus? Sudah pernahkah tuan mendengar sebelumnya? MDA Plus kalau kami tak salah ialah suat tempat mengaji yang diadakan oleh rumah sekolah yang bersangkutan (dalam hal ini ialah SDN 09 Hilia Lamo) selepas jam sekolah. Fungsinya masih sama dengan MDA-MDA lain yang terdapat di kampung kita, hanya saja lembaga yang menyelenggarakannya saja yang berbeda. Kalau biasanya ialah suatu surau atas dana dari masyarakat pada suatu kampung atau jorong. Maka untuk MDA Plus, dananya berasal dari sekolah, sumbangan orang tua murid, dan lain sebagainya. Perhelatan Khatam Al Qur’an yang biasanya berlangsung di kampung kita tidak jauh

Dangau Kawa "Tek Mur"

[caption id="attachment_343" align="alignleft" width="300"] Dangau Kawa Tek Mur di muko SMP di Pintu Koto Gambar: Koleksi Sendiri [/caption] Di kampung kita pada saat ini telah ada Lapau Kawa tuan? Tahukah tuan apakah itu kawa? Tentunya tuan pernah mendengar tatkala pergi bekerja atau gotong royong selalu mendapat pertanyaan dari orang-orang “A.. toh paminum kawa cako..?” Biasanya akan kita jawab “Lai kue, lapek, kopi, atau teh..” Begitulah jawaban kita karena meniru dari jawaban dari orang tua kita. Sehingga tertanam di benak kita bahwasanya kawa itu ialah makanan atau minuman kecil yang dihidangkan untuk parintangi makan tengah hari ataupun makan malam. Biasa dinikmati pada waktu pagi menjelang tengah hari, atau dari tengah hari menjelang petang hari dan magrib. (orang Jakarta yang sangat “kreatif” mempersingkat pengertian ini dengan menyebut paminum kawa dengan sebutan ular-snack ) Namun benarkah demikian tuan? Rupanya tidak tuan, telah silap kita sel

Bangau

[caption id="attachment_233" align="alignright" width="300"] Bangau Gambar: Koleksi Pribadi [/caption] Apa yang dilakukan oleh makhluk dari keluarga burung ini di sawah milik orang kampung kita tuan? Kamipun tak tahu, lupa menanyakannya. Ketika kami dekati mereka langsung lari. Mungkin dalam pandangan mereka kami ini merupakan makhluk yang mengerikan. Hehe.. Tidak begitu banyak bangau yang kami lihat, sekiat sepuluh sampai lima belas ekor. Pagi-pagi sekitar pukul enam mereka telah siap sedia mencari sarapan. Begitulah mereka, telah bergerak semenjak pagi, berbeda sekali dengan sebagian besar dari kita yang mash suka tidur menjelang pukul tujuh atau bahkan hingga pukul delapan. Lupa kewajiban sebagai seorang Islam.

Puskesri Lubuak

[caption id="attachment_265" align="alignright" width="224"] Pusat Kesehatan Nagari Gambar: Koleksi Pribadi [/caption] Dahulu kami sempat bertanya-tanya dalam hati “Kenapa di kampung kita tidak dibuat orang Puskesmas? Kenapa kita harus jauh-jauh pergi ke Magek?” begitulah kira-kira. Namun seiring dengan berjalannya  waktu kami mulai memahami bahwa Puskesmas ini memiliki ruang lingkup kerja sendiri-sendiri. Sekian kilometer misalnya. Kalau dibangun puskesmas baru maka akan mengacaukan sistem, sebab Pusekesmas Magek bisa-bisa menjadi tak memiliki pekerjaan, sehingga menyebabkan in-infensiensi pegawai.

"Urang" Bagak

[caption id="attachment_275" align="alignleft" width="300"] Tampak Belakang Gambar: Koleksi Pribadi [/caption] Urang bagak tagak di tangah jalan Ndak babanak Urang lo nan di ago Sarengeh Kurang aja [caption id="attachment_276" align="alignright" width="224"] Tampak Muka Gambar: Koleksi Pribadi [/caption] Mantiko Aka ndak ado Mantang-mantang di kampuang wak Kagang-gadangan Bantuak urang paliang bagak Kanai bae baru tau jo raso Yo lah, parangai wa-wau..  

Cuti Panjang..

Bagaimana kiranya cuti panjang tuan yang lalu? Mengasyikkankah? Kemana tuan habiskan masa cuti yang memakan kurang lebih empat hari itu? [caption id="attachment_307" align="alignleft" width="300"] Bacewek di Bukik Ambacang.. Ampun den.. Gamabr: Koleksi Pribadi[/caption] Adapun di kampung kita, dimana orang-orang telah silau dengan kebudayaan Jakarta, sinetron menjadi primadona, dan berbagai acara yang diadakan yang bertemakan kesenangan mendapat perhatian yang cukup besar. Terdapat beberapa orang kampung kita yang sangat kurang pemahaman agama dan kurang kesadaran beragamanya. Pada malam tahun baru yang lalu mereka memutuskan berangkat ke Pasa Bukittinggi, kata mereka hendak melihat kembang api. Begitu juga di kampung kita, ada juga beberapa orang yang pandir-pandir menyalakan kembang api “Hendak menyambut dan meramaikan malam tahun baru” kata mereka.

Rumah jo Batang Karambia

[caption id="attachment_269" align="alignleft" width="224"] Rumah Mungil & Pohon Kelapa Gambar: Koleksi Pribadi [/caption] Ketika memandang rumah ini kami merasakan ada yang lain terbesit di hati kami, lintuah, ramuak,   taibo, macam-macamlah tuan . Rumah ini terletak di Jorong Batubaraguang, tepatnya di jalan arah ke Langundi . Kami ambil gambarnya, sebagai kenang-kenangan apabila kelak rumah ini dihancurkan oleh orang. Setelah kami selidiki, rumah ini kepunyaan salah seorang bapak/mamak kita yang bersukukan Pisang, dijemput menjadi sumando oleh orang Jambak di Parumahan. Kata orang beliau sudah tak punya saudara perempuan lagi, jadi wajarlah kiranya rumah ini tak dihuni dan dibiarkan terbengkalai begitu saja.