Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2013

Berpanjang Akal

Harok Buruang ka Tabang Tinggi Punai di Tangan Dilapehan [caption id="attachment_454" align="alignleft" width="300"] Tarusan nan Elok Gambar: Erison J Kambari [/caption] Tuan dan encik [1] sekalian kemarin kami membaca sebuah berita di surat kabar. Isi berita itu ialah mengenai “Ekspedisi Danau Tarusan Kamang ” yang dipimpin sendiri oleh Inyiak Bupati Agam. Ikut sato dalam ekspedisi tersebut ialah Prof. Andang Bachtiar salah seorang ahli geologi Indonesia. Serta yang takkalah menggelitik hati kami kehadiran Sang Gadih Tarancak di Republik Indonesia Encik Wulandari. Isi berita yang dikabarkan dalam suarat kabar yang kami baca ialah menceritakan secara sekilas mengenai danau atau oleh kita disebut dengan sebutan “Tarusan”. Tujuan dari diadakannya ekspedisi ini ialah guna mencari tahu perihal keanehan yang terdapat pada tarusan kita ini. kenapa di musim kemarau kok masih berair juga? Darimana asal airnya kira-kira? Begitulah tuan.. [caption id="at

Baburu Kandiak..

[caption id="attachment_433" align="alignleft" width="300"] Baburu Kandiak di Mada Belanda Gambar: http://niadilova.blogdetik.com/index.php/archives/604 [/caption] Baburu , ialah salah satu olahraga kegemaran orang kampung kita, sebenarnya tidak hanya orang kampung kita tuan, melainkan Orang Minangkabau dan Orang Melayu yang ada di Pulau Andalas ini memiliki kegemaran yang sama. Sebenarnya kami heran juga dengan kata “olah raga” yang disematkan, namun usahlah dahulu kita perdebatkan. Kamipun tak pula faham betul tuan.. Baburu biasanya diadakan setiap hari Ahad, tempatnya dapat saja dimana-mana di Minangkabau ini. Kebiasaan orang kampung kita yang memiliki kegemaran baburu kandiak ialah jika tempatnya jauh maka mereka akan pergi pagi-pagi sekali selepas subuh. Mereka pergi berkelompok, naik mobil tentunya. Kebanyakan ialah naik mobil pickup atau prah. Diantara mereka ada yang disediakan tempat duduk khsus, namun ada jua yang duduk batonggok di atas mob

Kanai panehi..

[caption id="attachment_438" align="alignleft" width="300"] Batubaraguang dari Ketinggian Gambar: Maizal Chaniago [/caption] Beberapa pekan yang dahulu, kita disuguhi oleh Engku Maizal Chaniago dengan gambar-gambar malalanya bersama kawan-kawan di kampung kita. Mereka pergi berjalan kaki dari kampung kita ke Tarusan di Mudiak. Melintasi hutan rimba di Cegek dan akhirnya sampai di Tarusan. Dan kami yakin, tentunya menyeberangi Tarusan dengan rakik “Hehe.. kanai panehi awak dek engku-engku ko..” Sudah jarang kami dengar ada orang pergi berjalan kaki ke Tarusan dengan menyebarangi bukik barimbo di Cegek. Sebab jaman sekarang sudah ada onda jo oto, jika ada orang kampung yang masih kareh ati kama-kama no di kampuang ko dengan berjalan kaki. Maka dia akan segra ditawari ojek, kalau tak mau naik ojek, maka dikatakan oleh orang PILIK. [caption id="attachment_443" align="alignright" width="300"] Makan basamo, nasi dibungkuh jo k

No Komen..

[caption id="attachment_418" align="alignleft" width="224"] diambil di Jorong Batu Baraguang Gambar: Milik Sendiri [/caption] Tuan, sudah berapa lamakah tuan tak pulang kampung? Kalau ada pulang kampung, pernahkah tuan jalan-jalan keliling kampung kita nan elok itu tuan? Beberapa masa yang lalu tatkala kami pulang kampung. Karena sudah sangat taragak sekali rasanya, kami putuskan untuk berjalan-jalan. Melepas rindu kepada kampung kita tercinta, sudah adakah yang berubah ataukah masih tetap sama? Tatkala kami berjalan-jalan melalui kampung kita di Jorong Batu Baraguang, kami terkejut. Apa hal tuan? Kami melihat sebuah gambar yang ditegakkan orang di tepi jalan. Bentuknya sama kiranya dengan plang nama kedai yang dipasang orang di tepi jalan. Ada apa dengan gambar ini tuan? Hm.. kami tak tahu apakah tuan dan encik [1] akan sefaham dengan kami. Namun menurut kami, gambar ini sama sekali tak patut untuk dipasangkan di tengah kampung kita tuan. Sangat tak pa

Katiko Kuminih Bakuaso di Minangkabau

[caption id="attachment_427" align="alignleft" width="300"] Pemandangan asli serupa ini, masihkah ada di kampung kita tuan? Gambar: Pirbadi [/caption] Tahukah tuan apa yang terjadi pada bulan Februari ini? Kami harap tidak ada diantara tuan dan encik yang menjawab “ O.. valentine tuanku.. ” Astagfirullah, bukankah telah nyata bagi kita bahwa kebiasaan bervalentine bukanlah kebiasaan kita orang Minang dan terlabih bukan pula kebiasaan kita orang Islam. Dilihat dari segi sejarah, sudah terang kepada kita, milik siapakah kiranya kebiasaan ini. Tuan, kami bukan hendak membahas perkara Valentine yang dirayakan oleh orang kafir pada bulan ini. Yang hendak kami ketahui dari tuan dan encik sekalian ialah tahukah tuan dan encik akan peristiwa besar yang terjadi di Minangkabau ini, terjadi pada masa 1958-1961. Kampung kita tercinta Kamang Darussalam ikut pula menjadi salah satu saksi penting. Tahukah tuan? Y aknya PRRI tuan dan encik sekalian. Marasai kita ora

Kamaliangan..

[caption id="attachment_414" align="alignleft" width="300"] SMU N.1 Kamang Magek Gambar: http://www.facebook.com/smansa.kamek [/caption] Akhir pekan ini kami mendapat kabar bahwa di salah satu rumah sekolah di kampung kita telah terjadi kemalingan. Padahal kami sangat berharap sekali dengan digelarnya rundo di kampung kita, maka “tingkat kemalingan” akan menurut bahkan kalau dapat akanmenghilang dari kampung kita. Namun tidak agaknya.. Pada beberapa jorong di kampung kita, kegiatan rundo telah dihentikan. Kami tak pernah faham apa sebabnya, apakah karena selama marundo tidak didapati adanya maling, kampung aman tampaknya, atau lain-lain sebab. Entahlah tuan, namun kalau kami tak salah dapat keterangan bahwa pada malam hari Rabu dua tempat di kampungn kita dimasuki oleh maling. Kalau kami tak salah dapat kabar lagi, bahwa yang dimasuki ialah SMU Kamang dan Kantor KUA Kamang Magek. Di rumah sekolah diambil oleh orang komputer lipat (laptop) dan sejumlah ua

Surau nan batambah langang

[caption id="attachment_407" align="alignright" width="224"] Surau Tapi Jorong Nan Tujuah. [/caption] Surau, apa yang terbayang difikiran tuan pabila kami sebutkan kata itu? Ialah tempat mengaji, shalat, dan melakukan ibadah lainnya bagi kita orang Islam. Surau merupakan panggilan atau sebutan orang-orang yang menganut kebudayaan Melayu bagi masjid atau mushalla. Orang sekarang membedakan antara masjid dan mushalla, dimana mushalla hanyalah sekedar tempat beribadah untuk shalat lima waktu dan ibadah lainnya, sedangkan masjid dapat digunakan sebagai tempat shalat Jum’at. Di kampung kita, hampir setiap jorong memiliki mushalla, beberapa ada yang memiliki masjid. Jika sudah ada masjid, tentu mushalla tidak diperlukan lagi. Namun dalam penyebutan orang di kampung kita, kedua jenis tempat ibadah tersebut masih tetap di panggil dengan sebutan “surau”. Semoga saja hal ini tidak berubah, karena ini merupakan ciri khas kita, kearifan budaya kita. Seperti kata oran

Salah seorang Penulis dari Kamang

[caption id="attachment_393" align="alignright" width="300"] Buku Pertama dari Engku M. Arif.Salman al Kamangie [/caption] Tak sengaja kami melihat sebuah postingan "Fesbuk" yang menarik perhatian kami. Ianya perihal sebuah halaman muka (kulit) sebuah buku. Dan rupanya buku ini ditulis oleh Anak Nagari Kamang sendiri. Judul buku tesebut ialah "Catatan Harian Dari Negeri Para Nabi" dikarang oleh dunsanak kita Engku M.Arif Salman al Kamangie al Minangkabawy . Tahukah engku siapa beliau ini? Kalau kami tak salah, Engku Arif ini bersukukan Sikumbang, merupakan salah seorang kamanakan dari Datuak Rajo Pangulu di Kampuang Gurun Jorong Joho. Ayah beliau bernama Datuak Rajo Batuah dari Suku Pisang Taluak. Anak sulung dari empat orang bersaudara kalau kami tak salah, adik beliau yang kedua ialah Engku  Imran Saleh , kemudian Engku Yusuf atau biasa dipanggil Aji, dan si bungsu Hamda .

Gejala Stroke

Kami baru mendapat kabar tatkala menelpon ke kampung caka . Kabar yang tidak baik sebenarnya yakni perihal Nyiak Wali yang terkena Gejala Stroke. Menurut berita sementara yang berhasil kami dapati, Nyiak Wali terkena serangan ini tatkala beliau hendak diminta memberikan kata sambutan dalam acara  bagurau samalam suntuak di Kantua Camat Kamang Magek. Acara  basaluang ini  digelar dalam rangka serah terima Camat Baru di Kec. Kamek. Ada pula kami dengar yang berpandangan lain perihal penyakit Gejala Stroke yang menyerang Nyiak Wali. Yakni pendapat yang berbunyi kalau “ada yang mengiringi”. Maksudnya ialah kalau Nyiak Wali sebenarnya “ Kanai sapo dek ibilih..! ” Sebab selama ini kawasan di dekat Batang Agam tersebut memang terkenal angker di kampung kita. Hm.. entah kenapa tatkala kami mendengar pendapat yang serupa itu. Maka segera teringat oleh kami percakapan dengan salah seorang kawan beberapa masa yang lalu. Perbincangan kami ialah perihal penyakit moderen yang dahulunya tidak pernah