Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2016

Kontroversi Kaum Paderi: Jika Bukan Karena Tuanku Nan Renceh

[caption id="" align="aligncenter" width="444"] Gambar: Jokowarino [/caption] Tulisan ini ditulis oleh Dr. Suryadi, dosen dan peneliti pada Talen en Culturen van Zuidoost-Azië en Oceanië, Universiteit Leiden, Belanda. Masyarakat Minangkabau masa lampau pernah merasakan pengalaman pahit akibat radikalisme agama. Di awal abad ke-19, demikian catatan sejarah, dekadensi moral masyarakat Minang sudah tahap lampu merah. Golongan ulama kemudian melancarkan gerakan kembali ke syariat, membasmi bid’ah dan khurafat. Mereka melakukannya dengan pendekatan persuasif melalui dakwah dan pengajian. Namun, kemudian muncullah seorang yang radikal dan militan di antara mereka: ia bersama pengikutnya memilih jalan kekerasan. Akibatnya, pertumpahan darah antara sesama orang Minangkabau tak terhindarkan, yang menorehkan lembaran hitam dalam sejarah Minangkabau. Siapa lagi ulama yang radikal itu kalau bukan Tuanku Nan Renceh. Ingat nama Tuanku Nan Renceh, ingat pada Perang Pade

Pidato Pasambahan Siriah_1

[caption id="" align="alignleft" width="400"] Ilustrasi gambar: Artalentalle [/caption] Si Pangka Jam gadang di Bukittinggi Kurai Taji di Pariaman Sambuiklah salam dari kami Kaganti kito bajawek tangan Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatu Mulonyo jalo diserakkan Kanai kulari nan bapalun Mulonyo kato disambahkan Jari sapuluah nan ambo susun Dari japun handak ka japun Cino mamuek pacah balah Ampun baribu kali ampun Ampunlah ambo niniak mamak nan gadang basa batuah Lah panek kami babensi Rabab talatak di pamatang Lah panek kami mananti Sutan nan indak kunjuang datang Rubiyah pandai manjaik Putuih suto uleh kulindan Nan bak sawah babanda langik Putiah mato mananti ujan Apo badakak dipalano Parmato jatuah ka lambah Duduak ambo lai batanyo Tagak ambo mambilang sambah Sambah di Allah shalawat di Nabi Sambah kabanaran saidina alam Mako diurah sagalo tambo nabi adam Ateh duo, tigo, ampek jo limo

Hubungan Paruik, Jurai, Payuang (Kaum), & Suku

Ilustrasi Gambar: Disini Saparuik Ialah sekelompok manusia yang saling berhubungan dan pada umumnya tinggal dalam satu rumah. Secara harfiah saparuik ini dapat diartikan orang-orang yang berasal dari satu kandungan yang sama. Yang dimaksudkan dengan “kandungan” disini ialah satu ibu yang sama dan merupakan unit yang paling penting dari segi fungsinya. Saparuik biasanya mengarah kepada kepada sekelompok orang yang tinggal di satu rumah gadang. Rumah mengacu kepada induk (ibu, nenek) yang sama dan secara teori, satu rumah dapat menampung beberapa perempuan yang telah menikah bersama anak-anaknya. Adapun dengan para lelaki yang masih membujang tinggal di surau, bagi yang sudah menikah tinggal (bermalam, tidur) di rumah isterinya. Sedangkan suami, menurut aturan adat lama (sekarang sudah jarang berlaku lagi) hanya pulang ke rumah isterinya tatkala hari sudah malam ketika hendak tidur. Dan akan pergi dari rumah isterinya di pagi hari selepas Shalat Subuh. Kepala atau pemimpin dari satu ru

Sekedar Pandangan Perihal Perang Kamang 1908

[caption id="" align="alignleft" width="460"] Tentara Kolonial Belanda sebagian besarnya ialah pribumi [Sumber Gambar: Disini ][/caption] Pendahuluan Hingga kini masih banyak diantara orang Minangkabau yang tidak tahu mengenai “Perang Kamang 1908”. Hal wajar karena materi mengenai Perang Kamang tidak pernah masuk kedalam kurikulum pelajaran di sekolah bagi anak-anak. Baik itu untuk mata pelajaran sejarah, apakah Sejarah Nasioanal, Sejarah Lokal, ataupun Muatan Lokal. Sama nasib sejarah “Perang Kamang 1908” dengan Rohana Kudus, Rasuna Said, Rahma El Yunusiah, Batalion Harimau Kuranji, dan lain sebagainya. Perang Kamang 1908 sendiri masih meninggalkan polemik yang tak berkesudahan. Terdapat dua nagari [1] yang sama-sama memakain nama “Kamang” [2] yang memiliki versi sejarah yang berlainan mengenai Tarikh Perang Kamang. Sehingga hal ini menghambat untuk memperkenalkan Sejarah Perang Kamang 1908 itu sendiri. Sejarah Perang Kamang juga tenggelam dalam kebesa

Perabot Kamang

[caption id="" align="alignnone" width="500"] Ilustrasi Gambar: Disini [/caption] Nagari Kamang memiliki beberapa kekhasan yang jarang menjadi perhatian kita anak nagari. Kekhasan Nagari Kamang selain terletak pada sejarah dan budaya, juga tampak pada kepandaian anak nagari. Banyak kepandaian anak nagari Kamang sebut saja membuat kerupuk, menjahit, dan bertukang. Tukang dapat pula kita bagi dua, yakni tukang batu dan tukang kayu. Tukang batu ialah orang-orang yang bekerja sebagai tukang membuat bangunan. Kebanyakan ialah membuat rumah, tampaknya benih-benih arsitek telah mengalir dalam darah orang Kamang. Namun sayang, belum atau kurang dikenali oleh yang punya. Sedang tukang kayu ialah tukang membuat perabot atau kata orang sekarang furniture. Kepandaian ini hampir dimiliki oleh setiap kaum lelaki di Kamang. Banyak terdapat oloh [1] di Kamang, apakah itu kepunyaan pribadi ataupun kelompok. Ada yang terletak di dekat rumah, menyatu dengan rumah, hingga

KAMANG NAGARI PERJUANGAN

OLeh: Hirwan Saidi d imuat diblog beliau:  kamangnagariperjuangan.blogspot.co.id [caption id="" align="alignright" width="457"] Lambang Luhak Nan Tigo Sumber Gambar: Disini [/caption] Nagari Kamang yang letak geografisnya membujur di kaki bukit barisan dibagian timur laut Kabupaten Agam sangat terkenal kerevolusioneran rakyatnya. Perjuangan yang telah ditunjukan rakyatnya untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan merupakan cerminan Perjuangan Bangsa Indonesia secara keseluruhan. Bagaimana perjuangan yang telah dilakukan rakyat di Kamang tersebut, secara ringkas dapat dilihat dari sekilas sejarah ; Perang Paderi, Perang Kamang 1908, Pemberontakan Kamang 1926 dan Mempertahankan Kemerdekaan.             Sebelum kita membicarakan Kamang sebagai Nagari Perjuangan, alangkah baiknya penulis sampaikan kepada pembaca asal usul Nagari Kamang sebagai suatu nagari. Secara etiomologi asal usul nama Nagari Kamang dapat ditelusuri, dimana menurut Tamb

Sejarah Perang Kamang di Sumatera Barat

Dzikry Subhanie Sabtu,  22 November 2014  −  05:00 WIB Diterbitkan di:  http://daerah.sindonews.com/ [caption id="attachment_1218" align="alignright" width="300"] Salah satu relief pada Tugu Perang Kamang yang terletak di Simp. Pintu Koto[/caption] SELAIN Perang Paderi atau Perang Padri, di Sumatera Barat juga pernah meletus Perang Kamang . Seperti apa ceritanya? Cerita Pagi   kali ini akan mengupas tentang  Perang Kamang  yang terjadi tahun 1908. Mohammad Hatta dalam buku   Untuk Negeriku, Sebuah Otobiografi   (Penerbit Buku Kompas) menyebutkan, pada pertengahan 1908, terjadi Perang Kamang yang mengejutkan orang seluruh Bukittinggi. Kamang adalah sebuah kampung yang letaknya kira-kira 16 kilometer dari Bukittinggi. Rakyat di situ berontak terhadap kekuasaan Belanda. Laki-laki dan perempuan turut bertempur dan bersenjatakan parang, rencong, dan sabit. Apa penyebab meletusnya   Perang Kamang  pada 15 Juni 1908? Pemerhati sejarah yang juga Dosen STKIP Abdi

Monografi Nagari Kamang 1980_60

             

Monografi Nagari Kamang 1980_59

PENUTUP [caption id="attachment_2222" align="alignright" width="206"] Akhyar Khatib Malano[/caption] Syukur Alhamdulillah, dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada engku, rangkayo, serta encik Panitia Seksi Monografi, serta segenap unsur-unsur yang telah menyumbangkan tenaga dan fikirannya, dalam usaha menyiapkan dan menyelesaikan monograpi Nagari Kamang ini. Selaku seorang manusia yang mempunyai kekurangan-kekurangan dan kekhilafan-kekhilafan, maka sudah barang tentu akan ada didapati kesalahan dan kekurangan-kekurangan dalam monografi, lain tidak harapan kami, kiranya yang berkepentingan dan masyarakat Nagari Kamang akan menambah dan menyempurnakannya.

Monografi Nagari Kamang 1980_58

BAB VII KESIMPULAN [caption id="attachment_2217" align="alignleft" width="300"] Tim Penilai PKK Tahun tidak diketahui[/caption] Keadaan Umum Nagari Luas tanah pertanian rata-rata perkapita di Nagari Kamang lebih kecil dari luas di Indonesia ataupun di Sumatera. Kekurangan sarana dan prasarana serta fasilitas lainnya di nagari ini masih menggoda penduduknya untuk pergi merantau. Nagari Kamang selama Pelita II telah berangsur-angsur berkembang ke arah perindustrian/ kerajinan meubel, perhitungan tersebut sesuai dengan potensi pertanian yang telah berangsur berkurang juga dan kepadatan penduduknya yang akan mungkin lebih meningkat dimasa mendatang, serta keterampilan yang telah berkembang dari semenjak dulu. Keadaan alamnya yang mempengaruhi kebiasaan penduduk secara tradisional dengan kehidupan pengrajin, walaupun pengembangan yang maksimal diharapkan akan dicapai dalam bidang industri mebel ini, apalagi dengan terlaksananya listrik masuk desa. Tetapi pen

Monografi Nagari Kamang 1980_57

REKAPITULASI PROYEK INPRES BANTUAN PEMBANGUNAN DESA 77/79 NAGARI KAMANG   GRAFIK REKAPITULASI PROYEK INPRES BANTUAN PEMBANGUNAN NAGARI KAMANG  TAHUN 1977 S/D 1980                        

Monografi Nagari Kamang 1980_56

TABEL 17 : TIPE DAN KLASIFIKASI TINGKAT PEMBANGUNAN NAGARI KAMANG KECAMATAN TILATANG KAMANG TAHUN 1978/1979 DAN 1979/1980   [caption id="attachment_2208" align="aligncenter" width="529"] Tabel keseluruhan[/caption] Kalau tiada jelas ini ada yang sebelum digabung:

Monografi Nagari Kamang 1980_55

[caption id="attachment_2233" align="alignleft" width="300"] Sumber dan Keterangan Gambar tidak diketahui[/caption] ANALISA POTENSI NAGARI Potensi Nagari Kamang terdiri dari keadaan kepadatan penduduk, keadaan alam, bitasi dari kota, lapangan pekerjaan penduduk, pendapatan desa, adat istiadat, lembaga-lembaga desa, tingkat pendidikan, kegotong-royongan dan prasarana-prasarana yang terdapat di Nagari. Penduduk Kamang tergolong kepada nagari yang padat dengan rata-rata 888 orang / km 2 pada tahun 1979. Jumlah ini mendekati dari kepadatan penduduk kota-kota di Sumatera Barat 1971 yaitu kira-kira 1890 orang/km 2 . Oleh sebab itu dapat digolongkan pada kriteria D 3 dengan batas lebih dari 300 orang/km 2 untuk nagari. Alam Nagari Kamang dapat digolongkan kepada kriteria N 3 , dimana kesuburan tanah ladang, curah hujan 2000 – 2400 mm/tahun dan bentuk permukaan tanah dataran, walaupun terdapat perbukitan, tetapi daerah perbukitan terdiri hutan yang masih utuh.

Monografi Nagari Kamang 1980_54

DAFTAR  :   Pahlawan Perang Kamang yang Dimakamkan di dalam TMP Kenagarian Kamang No Nama / Gelar Usia sewaktu Gugur Nagari Asal 1 M. Saleh. DT. RAJO PENGHULU 35 tahun Kamang 2 DT. TAN BASA 32 tahun Kamang 3 DT. SANGGAN MARAJO 37 tahun Kamang 4 DT. SIAPO KAYO LABIH 32 tahun Kamang 5 DT. BPD AMEH 36 tahun Kamang 6 DAUD 19 tahun Kamang 7 BUYUNG IBRAHIM 19 tahun Kamang 8 BASA MARAJO 30 tahun Kamang 9 ST. KINALI 30 tahun Kamang 10 UNI 20 tahun Kamang 11 PAKIH MUNCAK 30 tahun Kurai 12 MALIN KAYO 32 tahun Tilatang 13 MALIN PUTIH 35 tahun Suayan 14 PAKIH SEMARANG 31 tahun Indrapura 15 ABDULLAH PUTIH 20 tahun Kamang 16 HAJI MUHAMMAD SALEH 40 tahun Kamang 17 YA'KUB 21 tahun Kamang 18 MALIN GADANG 30 tahun Kamang 19 INTAN TAGOLEK 36 tahun Kamang 20 MARUHUN PUTIH 28 tahun Kamang 21 AMAT LARI 25 tahun Kamang 22 HUSIN 21 tahun Kamang 23 IBRAHIM 24 tahun Kamang 24 MANYUSUN KAYO 36 tahun Kamang 25 LABAI BATUAH 37 tahun Kamang 26 MAIL 23 tahun Kamang 27 MUSA 21 tahun Kamang 28 ST. PANDUK 32 tahun

Monografi Nagari Kamang 1980_53

[caption id="attachment_2228" align="alignright" width="300"] Masjid Wustha Lama Sungguh Cantik Sangat[/caption] KEGIATAN PARTAI POLITIK & PEMBANGUNAN NAGARI Kegiatan partai politik yang dilakukan oleh penduduk, bermula semenjak tahun 1908, dimana ketika itu telah masuk kenagari Kamang ide-ide Komunis dan Serikat Islam, yang kemudian menjadi motor pada tahun 1926 ketika pemberontakan komunis meletus. Orang-orang Kamang yang menjadi anggota Partai Komunis dan Partai Serikat Islam ketika itu, begitu juga para pejuang yang terlibat dalam perang 1908 yang masih hidup, sama-sama memberontak terhadap penjajahan Belanda. Bagi penduduk Nagari Kamang pemberontakan tersebut ialah untuk melanjutkan usaha-usaha menentang penjajahan Belanda yang semangatnya telah ada semenjak Perang Paderi dan dilanjutkan oleh Perang Kamang 1908. Akibat dari pemberontakan 1926 itu tidak sedikit pula jumlahnya pemuda-pemuda Kamang yang dipenjarakan baik di Sumatera, Jawa dan 2 oran

Monografi Nagari Kamang 1980_52

[caption id="" align="alignright" width="184"] Kolonel Dahlan Djambek Sumber Gambar: Disini [/caption] Zaman Pergolakan Daerah Yang dimaksudkan dengan Pergolakan Daerah disini ialah Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). PRRI dimaklumkan di Padang oleh Ahmad Husein yang dikenal dengan Maklumat 10 Februari. Hal ini menyebabkan Soekarno naik pitam dan memutuskan untuk melakukan agresi ke Sumatera Tengah. Ketika Kota Bukit Tinggi jatuh ke tangan Tentara Pusat [1] maka para pemimpin PRRI yang ada di Bukit Tinggi hijrah ke Nagari Kamang. Nagari ini tidaklah asing bagi mereka sebab pada masa revolusi fisik [2] para pemimpin ini juga pernah ke Kamang. Bahkan Nagari Kamang ketika itu dijadikan sebagai ibu kota bagi Kabupaten Agam yang dimasa perang dikenal dengan nama Kabupaten Militer Agam dan bupatinya digelari Bupati Militer. Perang yang berlaku dalam masa ini sesungguhnya ialah perang saudara, perang antara Orang Islam dengan orang Komunis yang

Monografi Nagari Kamang 1980_51

[caption id="" align="alignleft" width="468"] Arak-arakan Panji Divisi Banteng di Kota Bukit Tinggi Sumber Gambar: Disini [/caption] Zaman Merebut Kemerdekaan Sesudah proklamasi diprokamirkan oleh Sukarno-Hatta tanggal 17 Agustus 1945, dan setelah berita itu sampai diketahui dan disambut gembira oleh masyarakat di negara ini, oleh pemuka politik dan pejuang-pejuang dibentuklah berbagai organisasi ketentaraan yang akan mempertahankan Kemerdekaan RI. Demikian pada tahun 1945-1947 di Nagari Kamang dengan bertempat di Masjid Wustha sidang tangah di kampung Ampang, diadakan latihan Barisan Sabilillah, yang anggotanya selain dari pemuda-pemuda Kamang juga dari Nagari-nagari di Luhak Agam dan sebagainya. Pada waktu Clach ke I di Kamang tidak sedikit menerima pengungsi-pengungsi dari Padang dan sekitarnya, semuanya ditampung oleh masyarakat sebagaimana mestinya, dengan penuh kasih sayang, penuh rasa persaudaraan karena kita sama-sama orang Minangkabau, sama-sama

Monografi Nagari Kamang 1908_50

[caption id="" align="alignright" width="461"] Belanda Menyerah kepada Jepang Sumber Gambar: Disini [/caption] Pemberontakan 1926 Sebagai kelanjutan peristiwa bersejarah tahun 1908, maka pada tahun 1926, timbul lagi pemberontakan yang populer dengan nama “Pemberontakan Silungkang”. Meskipun orang banyak mengenal sebagai Pemberontakan Silungkang namun tidak banyak nan tahu bahwa pemberontakan ini tidak hanya terjadi di Nagari Silungkang saja atau Jogjakarta yang merupakan pusatnya ketika itu. Nagari Kamang juga ikut bergejolak ketika itu. Sekalipun mantelnya Komunis tetapi isinya, jiwanya, adalah semangat anti penjajahan yang menginginkan Kemerdekaan. Pemberontakan 1926 ini telah membawa ban diantara lain : 5 (lima) orang diantaranya dibuang/dihukum oleh Belanda selama hidup. Dan temannya meninggal di rumah penjara di Jawa dalam masa pendudukan Jepang. Beberapa orang dihukum 20 tahun, 3 tahun dan 9 bulan. Tiga orang diasingkan ke Beven Digul (Jamalud

Monografi Nagari Kamang 1980_49

[caption id="attachment_2175" align="alignleft" width="400"] L.C Westenenk Foto diambil ketika menjabat sebagai Residen Bengkulu pada sekitar tahun 1919. Sumber Gambar: KITLV.NL[/caption] Peristiwa Penting yang Pernah Terjadi di Nagari Kamang Perang Kamang 1908 Perang Kamang 1908 adalah kelanjutan semangat Perang Paderi yang menjadi suatu kenyataan, bahwa penduduk Kamang tidak tinggal diam dalam usaha menentang penjajahan Belanda dengan mempergunakan alasan menolak kebijaksanaan Belanda untuk melaksanakan BELASTING. [1] Seperti diketahui dengan VOC nya Belanda telah menduduki Pantai Barat Sumatera pada kira-kira tahun 1638. VOC memperkuat perjanjian lisan dan tulisan pada tahun 1641 dengan Kepala Adat, dimana Kepala VOC diberikan kesempatan memonopoli dagang, dan dil autan Belanda membantu Kepala Adat melawan Perang Aceh yang pada sebelumnya telah menduduki Pantai Barat Pulau Sumatera. Adalah sudah menjadi tabi’at bagi Kaum Kapitalis yang tidak pernah pua

Monografi Nagari Kamang 1980_48

[caption id="" align="alignleft" width="479"] Ilustrasi Gambar: Internet[/caption] PERISTIWA PENTING YANG PERNAH TERJADI DI NAGARI KAMANG   Zaman Perang Paderi Tahun 1821 Pada zaman Perang Paderi, oleh para ulama dan pengikut-pengikutnya di Nageri Kamang menjadikan Masjid di Taluk Kamang sebagai markasnya yang dipimpin oleh Tuanku Bajangguh Hitam yang berasal dari suku Jambak Kampung Taluak. Menurut tutua dari orang tuo-tuo yang dapat dikumpulkan, bahwa sebelum arena perang Paderi sampai ke Kamang dan sekitarnya. Masjid Taluak oleh Tuanku Bajangguk Hitam dijadikan sebagai tempat untuk mengadakan pengajian-pengajian dan rapat-rapat dengan pemuka-pemuka dan pemimpin-pemimpin Perang Paderi yang ada di Luhak Agam. Masjid Taluak inilah yang dijadikan sebagai tempat pendidikan bagi kader-kader Kaum Paderi. Pengajian yang diadakan oleh Tuanku Bajangguk Hitam ini tidak hanya semasa Paderi saja melainkan jauh sebelum Gerakan Paderi dikumandangkan. Masjid Taluak in

Monografi Nagari Kamang 1980_47

[caption id="attachment_2236" align="alignright" width="225"] Tentara Belanda Menguasai Bukit Tinggi Sumber Gambar: Internet[/caption] KATA SAMBUTAN Dalam menghadapi perjuangan fisik dengan Belanda pada perjuangan tahun 1948 Ibu Kota Kabupaten Militer Agam Bukit Tinggi sempat diduduki oleh Tentara Belanda. Setelah dipertimbangkan semasak mungkin, dilihat dari bermacam segi, maka pemerintah Militer Agam mengambil kesimpulan memindahkan Ibu Kota Kabupaten dan mengungsikan segenap anggota serta peralatannya ke Nagari Kamang. Pertimbangan ini terutama didasarkan atas sejarah perjuangan Pemimpin serta rakyat nagari ini yang semenjak lama - tegasnya jauh sebelum tahun 1908  yang terkenal dengan Perang Kamang - telah bersatu-hati untuk melawan penjajahan Belanda, jika perlu dengan mengangkat senjata. Alhamdulillahh. Pilihan Pemerintah Militer Kabupaten Agam pada waktu itu tidak meleset. Selama berada di Nagari Kamang, semenjak awal Agresi Kedua sampai penyerahan

Monografi Nagari Kamang 1980_46

[caption id="" align="alignright" width="448"] Sumber Gambar: Disini [/caption] KELEMBAGAAN Lembaga Pemerintahan a. Kepala Nagari bersama 17 orang Kepala Jorong b. Kerapatan Nagari, dengan 33 orang anggotanya. Anggota dari Kerapatan Nagari itu ialah dari: i. 8 (delapan) orang Penghulu / Ninik Mamak ii. 4 (empat) orang dari Alim Ulama iii. 4 (empat) orang dari Cerdik Pandai Lembaga Ekonomi Koperasi Desa Mekar Koperasi KIPER KUD Magek Kamang Lumbuh Pitih Nagari Lembaga Sosial Lembaga Sosial Desa 17 buah Tolong menolong Arisan Kesatuan Pemuda Pelajar 5 buah

Monografi Nagari Kamang 1980_45

[caption id="" align="alignleft" width="300"] Ilustrasi Gambar: Disini [/caption] Kesimpulan Bahwa adat istiadat yang dipaturun panaiak semenjak dahulu sampai sekarang, banyak mengandung arti-arti penting bagi hidup dan kehidupan masyarakat, Tidak saja pada waktu-waktu yang tengah dihadapi, malah juga berguna untuk waktu-waktu yang mendatang berikutnya, antara lain untuk dapat dijadikan saksi utama dalam sengketa-sengketa perdata yang timbul di dalam Bahwa hidup dalam kehidupan dan dalam pergaulan sehari-hari dengan manusia banyak mencerminkan hal-hal budi pekerti (raso jo pareso, timbang manimbang, tenggang manenggang, singkat kata kehalusan budi bahasa kita sebagai orang Minangkabau yang mengutamakan menenggang raso kepada orang lain) Bagi penduduk Kamang, sirieh di carano merupakan kejiwaan yang hidup di tengah-tengah masyarakat dalam menghadapi tamu, baik tamu sesama mereka maupun tamu-tamu dari luaran.